Kota Tasikmalaya, Jawa Barat saat ini dinilai dalam kondisi darurat karena aksinya yang brutal berandalan bermotor. Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Aszhari Kurniawan mengancam akan melakukan tindakan tegas terukur tembak di tempat.
“Akan ditindak tegas terukur, kita sesuaikan (kejadian) perlu tembak di tempat, kita tembak di tempat. Jangan coba-coba buat keonaran di Kota Tasikmalaya ini,” tegas Aszhari, Rabu (9/11).
Aszhari mengaku sudah memerintahkan petugas di lapangan untuk melakukan tindakan tegas dan terukur bila menemukan berandalan bermotor yang berulah dan membahayakan masyarakat. Petugas pun sudah diperintahkannya untuk senantiasa siaga dan waspada dalam memerangi kebrutalan berandalan bermotor di Kota Tasikmalaya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tasikmalaya, Miftah Farid mengatakan bahwa Kota Tasikmalaya dalam kondisi sangat darurat kebrutalan berandalan bermotor. “Warga saat ini dihantui dan resah dengan aksi mereka karena tidak segan melakukan aksi penganiayaan,” katanya.
Ketakutan masyarakat oleh berandalan bermotor, menurutnya bukan hanya terjadi akhir-akhir ini saja, namun sudah berlangsung lama. Itu karena selama ini, menyikapi persoalan berandalan bermotor belum ada solusi yang pasti dari pemerintah.
Ia menilai bahwa selama ini proses penanganannya masih berjalan masing-masing dan hanya mengacu pada kejadian yang terjadi. Padahal, mereka yang terlibat dalam aksi berandalan bermotor bisa diidentifikasi karena kebanyakan adalah pelajar dan usia sekolah.
“Kalau serius penangannya akan lebih mudah mengidentifikasi para pelaku dan kebrutalan geng motor bisa teratasi. Pelaku berandalan motor ini rata-rata kondisi motornya berknalpot bising, tak menggunakan plat nomor serta purutul (aksesoris motornya dicopot),” ucapnya.
Sementara itu, salah seorang warga jalan SL Tobing, Kota Tasikmalaya, Anang (54) menyebut bahwa usai insiden penyerangan berandalan bermotor pada Minggu (6/11) pagi, dia bersama warga terus melakukan patroli dan penjagaan. Bila menemukan kelompok bermotor dalam jumlah banyak dan berknalpot bising, mereka melakukan sweeping.
Tadi malam, diakui Anang, ia bersama warga menemukan sejumlah berandalan bermotor yang memancing warga. “Namun saat kita bergerak, mereka malah kabur dan hanya meraung-raungkan knalpot bisingnya dari kejauhan,” sebut Anang.
Menurut Anang, para berandalan bermotor hanya berani menganiaya dan mengeroyok warga yang sedang sendiri atau berkelompok kecil saja. Namun ketika melihat warga yang cukup banyak, mereka ciut dan tidak berani melakukan aksi lebih.
Warga lainnya di Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Asep Pentil (49) mengaku bahwa ia bersama warga lainnya setiap malam berpatroli untuk mencegah terjadinya aksi brutal berandalan bermotor di wilayahnya. Tadi malam, ia bersama warga mengaku berhasil mengadang kelompok kecil.
“Mereka datang dari arah Singaparna mau ke Kota Tasikmalaya. Kami adang dihalangi bambu panjang dan tambang besar oleh warga. Mereka takut dan cuma mungkin kesal dan hanya meraung-raungkan kembali knalpot kencang sembari balik arah. Mereka kalau dilawan warga gak ada keberaniannya. Ciut mereka,” ungkapnya.
Sebelumnya, ratusan berandalan bermotor di Kota Tasikmalaya mengamuk tanpa sebab di Jalan SL Tobing. Mereka sempat ribut dan mengejar warga yang ada di sekitar lokasi dan bahkan merusak kios. (sumber-Merdeka.com)