Sebuah inovasi dilakukan Kepolisian Resor Kota Besar Makassar dengan membuat program memberikan pelaku kriminal jalanan pendekatan religi. Rencananya, pelaku kriminal jalanan di Kota Makassar akan dimasukkan ke dalam pondok pesantren (ponpes) selama tiga hari.
Kepala Polrestabes Makassar, Komisaris Besar Budhi Haryanto mengatakan, pihaknya akan melakukan pembinaan kepada pelaku kriminal jalanan yang masih di bawah umur. Pembinaan yang dilakukan yakni dengan pendekatan religi.
“Hari ini kita kumpulkan anak-anak ini untuk mendengarkan wejangan agama Gus Muwafik agar mereka mantap menjalani hidup yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat,” katanya di Masjid Al Markaz Al Islami Makassar, Rabu (9/11).
Setelah ini, kata Budhi, pihaknya akan mengarahkan pelaku kriminal jalanan yang masih di bawah umur untuk mengikuti pembinaan agama di pondok pesantren. Budhi menyebut anak-anak tersebut akan diikutkan di ponpes selama tiga hari.
“Itu harapannya selama 3 hari di didik di ponpes, mereka betul-betul bisa menjadi manusia baru, manusia yang punya harapan, manusia yang berperilaku baik,” ujarnya.
Dia menyebutkan, saat ini pihaknya sedang berkomunikasi dengan sejumlah ponpes di Makassar. Ia berharap program tersebut bisa segera dilakukan.
“Secepatnya. Saya akan berkoordinasi dengan beberapa pondok yang ada di Makassar, mana yang siap menampung mereka,” tutupnya.
Sekadar diketahui, teror perang kelompok, pembusuran, dan geng motor sering terjadi di Kota Makassar. Terakhir, penyerangan Warkop Dokter Kopi terjadi dan viral di media sosial. (sumber-Merdeka.com)