NEWS24XX.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menghadiri KTT G20 di Bali minggu depan, meskipun negara tersebut akan memiliki perwakilan dengan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov yang hadir, kata seorang pejabat pemerintah Indonesia.
Jodi Mahardi, juru bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, juga mengatakan bahwa Putin akan mengikuti salah satu pertemuan secara virtual.
Menyusul invasi Rusia ke Ukraina, negara-negara barat dan Ukraina telah memaksa Indonesia untuk menarik undangan kepada Putin sekaligus mengusirnya dari tubuh. Namun, negara tersebut mengatakan bahwa mereka tidak memiliki kekuatan untuk melakukannya dan keputusan seperti ini hanya dapat dicapai setelah konsensus di antara anggota.
Presiden AS Joe Biden juga menghadiri KTT dan sebelumnya mengatakan dia tidak berniat bertemu Putin di Bali jika dia pergi. Keputusan itu diambil ketika Moskow menderita kerugian di Ukraina dan telah mengumumkan bahwa mereka akan menarik pasukan dari Kherson.
Jenderal Angkatan Darat AS Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, mengatakan Rabu bahwa perang telah menewaskan atau melukai 40.000 warga sipil Ukraina dan “lebih dari” 100.000 tentara Rusia hingga saat ini. Dia memperkirakan jumlah kematian tentara yang sama di pihak Ukraina juga.
“Ada begitu banyak penderitaan, penderitaan manusia,” katanya di The Economic Club of New York.
Milley juga mengatakan bahwa ada sekitar 30.000 tentara Rusia di Kherson dan penarikan penuh kemungkinan akan memakan waktu berminggu-minggu.
“Indikator awalnya adalah mereka benar-benar melakukannya. Mereka membuat pengumuman publik bahwa mereka melakukannya. Saya yakin mereka melakukannya untuk mempertahankan kekuatan mereka untuk membangun kembali garis pertahanan di selatan sungai (Dnieper), tapi itu masih harus dilihat,” katanya.
Presiden Indonesia Joko Widodo khawatir bahwa KTT itu mungkin dibayangi oleh meningkatnya ketegangan internasional yang “sangat mengkhawatirkan”. “G20 tidak dimaksudkan untuk menjadi forum politik. Ini dimaksudkan untuk membahas ekonomi dan pembangunan,” katanya seperti dikutip oleh Financial Times.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga termasuk di antara para undangan, meskipun Ukraina bukan anggota blok tersebut. Namun, dia akan bergabung dengan KTT secara virtual setelah mengatakan dia tidak akan ambil bagian jika Putin melakukannya. Beberapa pemimpin dunia lainnya akan menghadiri KTT yang dimulai pada 15 November.
Sebelumnya, seorang diplomat tinggi telah keluar dari pertemuan para menteri luar negeri G20 di Bali yang diadakan pada bulan Juli setelah para pejabat mengutuk Rusia atas invasinya ke Ukraina.
***