Kripto babak belur belakangan ini. Bahkan, CEO bursa kripto FTX Sam Bankman-Fried kehilangan 94 persen hartanya senilai US$14,6 miliar atau setara Rp228 triliun (asumsi kurs Rp15.674 per dolar AS) dalam semalam.
Pengamat sekaligus trader kripto Desmond Wira menjelaskan bahwa memang banyak sentimen negatif yang mengakibatkan market kripto lesu dan harganya anjlok parah.
“Pertama, memang dari marketnya sendiri kekurangan likuiditas. Pasar kripto menjadi pelarian easy money hasil kebijakan lunak The Fed yang dulu terjadi. Sekarang kebijakan uang ketat sudah dilakukan, ya semua kena dampaknya, termasuk pasar kripto,” katanya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (11/11).
Kedua, banyak kasus terjadi di dunia kripto, mulai dari kasus Celcius, Voyager, Luna, dan terakhir FTX. Menurut Desmond, ini mengakibatkan pudarnya kepercayaan investor sehingga banyak orang tidak berani masuk pasar kripto dengan kondisi seperti ini.
Desmond pesimistis kripto bisa bangkit dalam waktu dekat. Bahkan, menurutnya gejolak pasar kripto bisa lebih parah lagi, termasuk potensi efek domino dari kasus FTX yang bangkrut karena masalah likuiditas.
Namun, kripto dipandang bisa bangkit kembali jika ada perubahan kebijakan The Fed (Fed Pivot) yang diprediksi bakal membuat easy money mengalir lagi ke kripto.
“Walaupun ada Fed Privot, harga kripto kemungkinan juga tidak bisa balik lagi. Kenaikan harga akan dimanfaatkan oleh investor untuk keluar. Kepercayaan sudah luntur. Hype kripto sepertinya sudah selesai, kemudian harga cenderung turun lagi,” ramal Desmond.
Sementara itu, CEO Indodax Oscar Darmawan menjelaskan perseteruan antara dua crypto exchange terbesar dunia, yaitu FTX dan Binance, mempengaruhi ekosistem kripto secara keseluruhan.
Oscar memaparkan gejolak ini berawal dari pernyataan pihak Binance yang menjual seluruh token besutan FTX dalam jumlah besar.
“Investor mengalami panic selling token besutan FTX, harga token besutan FTX berangsur-angsur menurun karena aksi jual massal. FTX mengalami masalah likuiditas, sampai Binance memilih mundur untuk membantu likuiditas FTX,” jelas Oscar.
Ia menegaskan, isu yang dihadapi oleh FTX adalah isu likuiditas yang merupakan hal utama dan penting bagi para investor kripto ketika memilih crypto exchange.
Saat ditanya soal masa depan kripto, Oscar berpendapat bahwa kebangkitan harga kripto bergantung pada keadaan pasar. Ia lantas berharap kasus yang dialami FTX bisa cepat selesai dan tidak terjadi kasus serupa.
“Sehingga diharapkan 2023 dan 2024 kripto akan naik kembali meskipun secara bertahap. Jika investor ingin mencoba melakukan pengumpulan portofolio kripto di saat market sedang bearish, investor bisa berinvestasi di kripto yang memiliki market cap besar, seperti Bitcoin dan Ethereum,” pungkasnya.
Kasus bursa kripto FTX milik Sam Bankman-Fried memang pelik. Mengutip CNN Business, Bankman-Fried semula masuk dalam daftar Bloomberg Billionaires Index dengan perkiraan kekayaan US$15,2 miliar. Namun, namanya hilang dari daftar usai hartanya tersisa US$991,5 juta.
Sam Bankman-Fried mengatakan kepada investor pada Rabu (9/11) bahwa FTX membutuhkan dana darurat hingga US$8 miliar untuk menutupi kekurangan karena permintaan penarikan yang diterima dalam beberapa hari terakhir.
Rival FTX, Binance sempat datang dan memberi secercah harapan. CEO Binance Changpeng Zhao mengatakan telah menandatangani perjanjian tidak mengikat untuk membeli bursa kripto FTX.com.
“Sore ini, FTX meminta bantuan kami. Ada krisis likuiditas yang signifikan. Untuk melindungi pengguna, kami menandatangani LOI yang tidak mengikat, bermaksud untuk sepenuhnya mengakuisisi FTX.com dan membantu menutupi krisis likuiditas,” kata Zhao di Twitter.
Namun, Binance mengeluarkan pernyataan terbaru yang mengatakan tidak jadi mengejar akuisisi FTX.
“Sebagai hasil dari uji tuntas perusahaan serta laporan berita terbaru mengenai dana pelanggan yang salah penanganan dan dugaan penyelidikan agensi AS, kami telah memutuskan bahwa kami tidak akan mengejar potensi akuisisi FTX.com,” kata Binance dalam sebuah pernyataan pada Rabu (9/11).
Terlepas dari itu, harga kripto bangkit kembali pada Jumat (11/11) usai terpuruk dalam beberapa waktu belakangan ini. Penguatan dipimpin oleh polygon (MATIC).
Mengutip coinmarket, harga polygon melesat 29 Persen pada 24 jam terakhir. Kini harga kripto ini dijual US$1,08 per keping.
Penguatan MATIC diikuti dogecoin (DOGE) yang menguat 17 persen ke level US$0,08787. Meski demikian, kripto ini melemah 26,15 persen sepekan ini.
Penguatan diikuti XRP. Dalam 24 jam terakhir kripto ini sudah menguat 13,20 persen. Meski demikian, secara mingguan kripto ini masih melemah 15,30 persen. Penguatan MATIC, DOGE dan XRP juga diikuti oleh cardano, BNB, ethereum dan bitcoin.
Sumber: CNN Indonesia