Duta Persahabatan Organisasi Perempuan Perserikatan Bangsa-bangsa atau UN Women, Anne Hathaway membeberkan sejumlah bentuk diskriminasi terhadap perempuan yang terjadi sejak pandemi.
Dia memaparkan, terjadi kenaikan hingga 512 miliar jam kerja di rumah pada perempuan yang tidak dibayar selama pandemi. Bahkan, jutaan perempuan kehilangan pekerjaan pada 2022. Persentase perempuan kehilangan pekerjaan lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki.
Berkaitan dengan hal tersebut, Anne mendorong pemerintah di seluruh dunia memberikan dukungan kepada perempuan untuk bekerja dengan mengatur regulasi terkait jam kerja, cuti melahirkan berbayar, dan fasilitas anak-anak di tempat kerja. Selain itu, ia juga meminta dunia agar mulai menempatkan perempuan di jantung pertumbuhan dan pemulihan ekonomi.
“Tempatkan perempuan di jantung pertumbuhan dan pemulihan ekonomi. Jadikan arsitek masa depan yang lebih baik dengan melakukan hal yang belum berhasil dilakukan orang sebelumnya. Prioritaskan perempuan demi kebaikan semua,” tegasnya ketika menjadi salah satu pembicara B20 Indonesia Summit, di Bali Nusa Dua Convention Center, Senin (14/11/2022).
Business 20 atau B20 adalah forum dialog resmi yang merupakan bagian dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Melansir dari laman web resmi B20 Indonesia 2020, B20 merupakan forum untuk mengutarakan pandangan umum dari komunitas bisnis internasional.
Anne menyatakan bahwa partisipasi perempuan adalah salah satu bentuk fondasi yang mendasar untuk mencapai suatu kemajuan. Bintang film “The Devil Wears Prada” ini juga menegaskan bahwa menghormati hak perempuan merupakan hal yang sangat penting.
“Kesetaraan antara perempuan dan laki-laki membuat kita semua jadi lebih aman, lebih bahagia, lebih sejahtera, dan lebih sukses,” sebut Anne.
Anne menyebutkan, perjuangan atas kesetaraan gender tidaklah mudah, terlebih bila melihat situasi hari ini. Menurutnya, masih banyak praktik dalam berbagai bidang yang tidak menjunjung tinggi ketidaksetaraan gender. Akibat hal tersebut, Anne memperkirakan bahwa kesetaraan gender antara perempuan dan laki-laki baru bisa terwujud 300 tahun atau tiga abad lagi.
“Bila melihat kenyataan kita saat ini yang progresnya sangat jauh, mungkin diperlukan 300 tahun lagi untuk mencapai kesetaraan gender,” sebut salah satu pemeran film Alice in Wonderland ini.
Perempuan asal Amerika Serikat ini menilai, saat ini posisi perempuan dan anak perempuan terlihat semakin mundur di banyak negara. Hal itu terlihat dari mulai diambilnya hak-hak dan kebebasan perempuan untuk bekerja, belajar, dan menentukan pilihan atas tubuhnya.
Sumber : CNBC Indonesia