Seorang wanita tua, SM (65), meninggal dunia ketika Satu unit rumah di Desa Campang Tiga Ulu, Cempaka, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, terbakar, Senin (14/11) subuh.
Sebelum kebakaran, korban bersama anaknya, EN (36), masuk ke dapur rumah mereka sekitar pukul 04.30 WIB. Setelah memasak dan meninggalkan ibunya, EN melihat api membubung tinggi di dapur.
EN yang panik segera membangunkan suami dan dua anaknya yang tidur di kamar, lalu menyelamatkan diri.
Api Dipadamkan Dua Jam Kemudian
Warga berupaya memadamkan api dengan alat andalannya. Tak lama, polisi , TNI , dan pemerintah setempat datang ke lokasi untuk membantu pemadaman.
Dua jam kemudian, api dipadamkan. Petugas menemukan korban SM sudah tewas dengan kondisi mengenaskan. Setelah dilakukam visum, jenazah dimakamkan.
Kapolsek Cempaka AKP Budhi mengungkapkan, keluarga tidak mengetahui korban masih berada di dalam rumah saat kebakaran. Mereka panik melihat api yang membesar dan barulah tersadar ketika korban tak kunjung muncul.
“Petugas sulit memadamkan api karena jalanan sempit, mobil damkar tidak bisa mendekat ke TKP,” ungkap Budhi.
Untuk penyebab kebakaran, Budhi menyebut masih dalam proses penyelidikan. “Korban dan anak perempuannya baru saja masak dan ada api besar di dapur. Api begitu cepat menghanguskan seluruh rumah,” pungkasnya. (sumber-Merdeka.com)
Kapal MV Mutia Ladjoni 7 bersama 15 kru yang berlayar dari Asike di Timika (Papua) tujuan Bontang (Kaltim), pada Rabu (9/11), dilaporkan hilang kontak di sekitar perairan Laut Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku. Kapal kargo ini dilaporkan berangkat dari Pelabuhan Asike, pada Rabu (9/11).
Namun hilang kontak saat berada di sekitar perairan Kepulauan Aru hari Sabtu (12/11) sekitar pukul 00.30 WIT,” kata Komandan Kapal Patroli Teluk Ambon Polairud Dobo, Ipda Rein Tannewa yang dihubungi dari Ambon, Senin (14/11) malam.
Menurut dia, kapal kargo tersebut baru selesai membongkar muatan di Asike dan melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Bontang.
“Tujuan mereka menyinggahi Pelabuhan Dobo untuk mengisi bahan bakar minyak yang sudah menipis, namun kapal tersebut mengalami hilang kontak dengan perkiraan koordinat 04° 36’50.62 “S / 136° 71.39″ E dan sampai saat ini belum diketahui keberadaannya,” kata Ipda Rein.
Sedangkan posisi terakhir kapal berada pada koordinat 05°40′ 0.20″S /135°48’0.00″E dengan jarak tempuh dari Kantor SAR Timika ke LKP sekitar 91,13 Nm dan pos 224.69 dengan Frequency 12.476 dan 10.476 MZ.
Tim SAR Ungkap Proses Pencarian
Menurut dia, tim SAR gabungan dari Pos SAR Dobo beserta seluruh unsur SAR termasuk TNI -AL dan Polairud Polda Maluku di Dobo telah dikerahkan untuk melakukan operasi pencarian dan
Operasi SAR oleh tim SAR gabungan dilakukan setelah Kantor SAR Timika menghubungi Kantor SAR Ambon dan berkoordinasi dengan Unit Siaga SAR Dobo agar dilakukan koordinasi dengan SROP dan instansi terkait guna melakukan pencarian.
“Informasi dari pemilik kapal bernama Lukman Ladjoni, hilang kontak dari data trafik sebenarnya sudah terjadi sejak tanggal 11 November 2022 sekitar pukul 14:30 WIT,” katanya.
Sehingga pada tanggal 12 November 2022, Kansar Timika mencoba menghubungi ke kapal MV. Mutia Ladjoni 7 melalui radio tapi sudah tidak aktif atau tidak bisa berkomunikasi lagi. Selanjutnya Kansar Timika minta ke BCC untuk membantu E-Broadcast dan SARMap.
Kantor SAR Timika juga berkoordinasi dengan Unit Siagar SAR Dobo pada tanggal 12 November 2022 sekitar pukul 17:55 WIT. Daftar nama kru kapal antara lain Tri Sulfikar (nahkoda), Andika Ultra Indra (KKM), Stefanus Salabia (Mualim I), dan Samsuddin (Mualim II).
Sedangkan mualim III adalah Muhamad Nur Ikhsan, Isnomo (Masinis II), Rustan (Masinis III), Wahyu Setiawan Ar (juru mudi), Andhika (juru mudi) Rudi (juru minyak), Rafli Dwi Samudra (kelasi), Muhammad Harun (koki ), Ignasio Alfret Yakelan (pelayan), Sultan (kadet mesin), serta Pebryan (kadet deck).
Ipda Rein menambahkan informasi dari Unit Siaga SAR Dobo Kansar Ambon bahwa kapal nelayan sempat melihat kapal MV Mutia Ladjoni 7 pada koordinat 05°40’0.20″S / 135°48’0.00″E.
“Sehingga Kansar Timika mendalami informasi dari Unit Siaga SAR Dobo, terkait untuk mengupayakan kapal ikan merapat ke Kapal MV. Mutia Ladjoni 7,” ucapnya. (sumber-Merdeka.com)