Pengetatan aktivitas jual-beli bir di Piala Dunia Qatar 2022 dikeluhkan banyak para fan sepak bola. Diketahui FIFA mengeluarkan peraturan larangan penjualan bir di dalam dan luar stadion tiga jam sebelum dan satu jam setelah pertandingan.
Seperti diketahui, keputusan itu mengubah aturan sebelumnya, yakni penjualan bir di luar stadion masih diperbolehkan saat pertandingan.
Kekecewaan para penonton di stadion salah satunya mengemuka dari tribun pendukung Ekuador, saat timnas kebanggaannya mengalahkan tuan rumah Qatar, Senin (21/11) dini hari WIB.
‘Queremos cerveza, queremos cerveza!’ yang berarti ‘Kami mau bir, kami mau bir!’. Bahkan sponsor Piala Dunia 2022, Budweiser, hanya diperbolehkan menjual minuman non-alkohol Bud Zero saat pertandingan berlangsung.
Langka dan mahal
Pengetatan konsumsi bir tersebut, ditambah lokasi penjualan yang diatur oleh pemerintah setempat, membuat sejumlah kafe dan bar penyedia alkohol di Qatar menjadi kerumunan yang cukup nampak menonjol di tengah pikuk gelaran Piala Dunia.
Salah satunya Pub Irlandia di Doha. Ronnie Griffin, sang pemilik, menyambut antusias para tamunya yang datang dengan wajah kesal karena kesulitan mendapat alkohol.
“Terima kasih sudah datang,” teriak Ronnie, dikutip dari laporan CBC News, di Doha, Minggu (20/11).
Pub Irlandia itu tersembunyi di lantai 14 Hotel Best Western Plus. Di ujung lorong yang gelap, belok satu arah, di situlah Klub Krossroads, dengan musik live dan lampu warna-warni.
Di klub milik Ronnie, satu pint Guinness (setara 430 ml) dijual dengan harga 60 riyal Qatar atau setara Rp260 ribu. Hal ini dianggap cukup terpaut jauh dibandingkan harga bir yang dijual di beberapa pusat keramaian di Eropa, di rentang harga 60-85 ribu per botol kecil.
Ronnie, yang berasal dari Cork, mengaku menuangkan yang terbaik di Qatar. Biaya, kata dia, tidak menghalangi siapa pun untuk membeli bir.
“Ketika orang yang haus menemukan minuman dingin di Doha, mereka akan membayar berapa pun harganya,” ujar dia.
Media Times merilis perkiraan harga bir yang beredar terbatas selama Piala Dunia 2022.
Setengah liter Budweiser dilaporkan berharga 50 riyal Qatar atau USD 13,7 (setara Rp219 ribu), sedangkan versi non-alkohol seharga 30 riyal atau USD8,24 atau setara Rp130 ribu.
Situs hiburan Betting.com menganalisis biaya rata-rata bir di semua 32 negara kualifikasi Piala Dunia, dengan Qatar keluar di atas, hampir dua kali lipat biaya Denmark di posisi kedua penjualan bir dengan harga tinggi.
Tekanan dari Kerajaan Qatar
Seperti diberitakan sebelumnya, pengumuman pelarangan bir tersebut resmi dikeluarkan dua hari sebelum kick off Piala Dunia 2022 di negara Muslim dengan peraturan ketat soal alkohol tersebut.
Pemerintah setempat telah mendapat tekanan dari keluarga kerajaan Qatar untuk melarang seluruh penjualan alkohol meski merupakan sponsor turnamen.
Budweiser sendiri diketahui membayar lebih dari 60 juta poundsterling selama empat tahun untuk menjadi sponsor papan atas FIFA. Perubahan kebijakan ini sempat memancing respons sinis.
Sebuah tweet dari akun resmi Budweiser pada Jumat (18/11) pagi, yang kemudian dihapus, sempat diunggah “Wah, ini merisihkan…”
Seorang penggemar membalas postingan tersebut, mengatakan, “Saya tidak bisa menonton Inggris bermain saat saya tidak mabuk Senin depan” – yang ditanggapi Budweiser: “Jangan, kami akan bergabung dengan Anda.”
Sumber: CNN Indonesia