CEO Ruangguru Adamas Belva Syah Devara mengaku gagal mengantisipasi perkembangan ekonomi yang berujung pemutusan hubungan kerja (PHK) ratusan karyawan. Ia menyinggung soal rekrutmen karyawan yang terlalu banyak.
Belva mengaku PHK massal di perusahaannya adalah keputusan terberat yang harus diambil, dan meminta maaf atas hal tersebut.
“Di awal pandemi, layanan Ruangguru mengalami peningkatan yang besar yang berujung pada rekrutmen yang terlalu banyak dan terlalu cepat dalam dua tahun terakhir,” tulisnya di Instagram, Sabtu (19/11).
Ia menambahkan situasi ekonomi global yang memburuk belakangan ini, terlihat dari tingginya angka inflasi dan kenaikan suku bunga, sehingga membuat iklim investasi memburuk secara signifikan. Hal tersebut juga dialami di internal Ruangguru.
Kendati harus melakukan PHK kepada ratusan karyawan, Belva menjamin para karyawan terdampak bakal mendapatkan pesangon, penghargaan masa kerja, dan penggantian hak sesuai UU. Selain itu, ada perpanjangan asuransi dan gaji bulan terakhir bekerja juga akan mereka bayarkan secara penuh.
“Kami pun mengalokasikan tim rekruter Ruangguru khusus untuk memberikan dukungan pencarian pekerjaan, konsultasi psikologis, dan akses kelas pengembangan karier jika dibutuhkan. Kami mengerti bahwa banyak perasaan marah, sedih, dan kecewa atas hal ini maupun terhadap kami secara personal, dan untuk hal tersebut kami terima dan meminta maaf,” ucap Belva.
Sebelumnya, perusahaan menyebut keputusan PHK ditempuh karena situasi pasar global yang memburuk secara drastis.
“Terdapat ratusan pegawai Ruangguru yang terdampak dari pemutusan hubungan kerja ini,” terang perusahaan, Jumat (18/11).
Sumber : CNN Indonesia