Mahfud mengatakan anak-anak yang belum dewasa bisa dikenai sanksi pidana dengan hukuman setengah dari ancaman hukuman normal. Menko Polhukam Mahfud Md ingin pelajar penendang nenek di Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, berpelat T dihukum secara tegas.
“Harus ada tindakan tegas secara hukum. Anak-anak itu sangat biadab, masak nenek renta begitu diejek dan ditendang secara brutal. Untuk anak yang belum dewasa secara pidana, ancaman hukumannya adalah setengah dari ancaman hukuman normal,” kata Mahfud saat dihubungi detikcom, Minggu (20/11/2022).
Mahfud menyampaikan anak-anak perlu diberi pendidikan, salah satu cara mendidik adalah memberikan hukuman. Mahfud menilai apa yang dilakukan anak-anak tersebut sudah menggejala, sehingga perlu ada tindakan tegas agar perilaku biadab mereka tidak ditiru anak-anak lain.
“Kita memang harus mendidik, tak harus selalu menghukum. Tetapi adakalanya juga menghukum itu merupakan bagian dari pendidikan. Lebih-lebih kelakuan seperti ini sudah menggejala sehingga harus ada contoh tindakan tegas agar anak-anak lain menghentikan dan tidak berani melakukan hal yang sama,” jelasnya.
Lebih lanjut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini juga mengapresiasi Polres Tapanuli Selatan yang telah merespons dengan sigap peristiwa viral tersebut serta telah mengamankan para pelaku. “Saya apresiasi Polres yang sigap bertindak begitu peristiwa itu dilambungkan lewat viral di medsos,” imbuhnya.
Mahfud sebelumnya sempat menyoroti video viral rombongan pemotor remaja yang mengenakan seragam pramuka ugal-ugalan di jalan raya. Salah satu pelajar tampak menendang nenek-nenek di pinggir jalan.
Dalam video viral itu, tampak empat sepeda motor yang ditumpangi para pelajar berhenti di pinggir jalan, sementara perekam video ada di motor lainnya dalam rombongan itu. Salah satu motor yang ditumpangi dua remaja berhenti di depan nenek-nenek.
Remaja itu tampak berbicara kepada nenek dari atas motor. Lalu tiba-tiba remaja pelajar dari motor yang berhenti di depannya berlari ke arah nenek dan menendang sang nenek.
Video viral itu juga ramai diunggah di Twitter. Salah satu cuitan lalu di-retweet oleh Mahfud Md. Mahfud meminta Polri turun tangan.
“Ini lagi @DivHumas_Polri –> Motornya T 3350 BK,” cuit Mahfud.
Belakangan diketahui peristiwa itu terjadi di Tapanuli Selatan (Tapsel) Sumatera Utara (Sumut). Polisi juga telah mengamankan dan memproses enam orang pelajar tersebut. (sumber-Detik.com)