Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meminta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membuat sistem mitigasi bencana gempa bumi supaya tak banyak kerusakan jika terjadi gempa di daerah.
Hal itu Dasco sampaikan merespons kejadian bencana gempa bumi magnitudo 5,6 di Cianjur, Jawa Barat, yang terjadi Selasa (22/11/2022) kemarin.
“Memang sudah beberapa kali di daerah terjadi hal seperti ini. Kami akan minta komisi teknis duduk bersama pemerintah untuk membuat mitigasi yang bisa memperingatkan agar hal seperti ini tak terulang kembali,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (22/11/2022).
1. Minta Basarnas dan BNPB bantu korban gempa
Dasco juga mengatakan pihaknya telah meminta Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk bahu membahu membantu korban gempa Cianjur.
Dia juga menyorot pentingnya peran Pemda setempat untuk penanganan bencana pasca gempa.
“Selain ungkapan prihatin saya juga mengimbau pihak terkait Basarnas BNPB, terutama Pemda Jabar dan Cianjur untuk bersama-sama kita bahu membahu menolong sesama korban yang terluka,” kata dia.
2. Gempa Cianjur masuk dalam gempa dangkal
“Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,6,” ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.
Dwikortia menjelaskan, gempa Cianjur itu berada di kedalaman 11 kilometer. Gempa Cianjur tersebut termasuk jenis dangkal.
“Gempa diduga akibat aktivitas sesar Cimandiri. Ini masih dugaan karena kami harus mengeceknya secara langsung,” kata dia.
Berdasarkan analisis mekanisme sumber, menunjukkan gempa bumi memiliki pergerakan geser (strike-slip). Namun tidak berdampak terjadinya tsunami.
Hasil analisis BMKG juga menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,6, yang terletak di koordinat 6,86° Lintang Selatan dan 107,01° Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat di kedalaman 11 km.
3. Korban gempa Cianjur 162 orang
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan, korban gempa bumi Cianjur bertambah menjadi 162 orang. Mayoritas korban adalah anak-anak.
Sementara korban luka akibat gempa Cianjur mencapai 326 luka-luka dan 13.784 pengungsi yang tersebar di 14 titik pengungsian.
“Izin saya menyampaikan berita buruk. Korban meninggal dunia akibat gempa hingga saat ini mencapai 162 orang dengan mayoritas anak-anak,” kata Ridwan Kamil di Pendopo Cianjur, Senin(21/11/2022).
Dia menyebutkan, banyaknya korban anak meninggal dunia ini berasal dari santri yang sedang bersekolah atau madrasah.
“Saya sangat prihatin juga karena banyak anak-anak yang sedang bersekolah dan berada di madrasah saat gempa bumi terjadi,” ujar dia.
Sumber : IDN Times