‘Kesalahan besar’: Elon Musk tentang larangan Twitter terhadap Trump setelah serangan Capitol

“Saya baik-baik saja dengan Trump tidak men-tweet. Yang terpenting adalah Twitter memperbaiki kesalahan besar dalam melarang akunnya, meskipun tidak ada pelanggaran hukum atau persyaratan layanan, ”kata Musk. Dia menambahkan, “Mencabut platform Presiden yang sedang duduk merusak kepercayaan publik di Twitter untuk separuh Amerika.” 

Khususnya, akun mantan presiden itu ditangguhkan secara permanen dengan risiko hasutan kekerasan lebih lanjut setelah para pengikutnya menyerbu US Capitol pada 6 Januari tahun lalu. Sebelum insiden itu, Trump berulang kali menggunakan aplikasi microblogging untuk berinteraksi dengan para pengikutnya dan pada hari itu mendesak mereka untuk berbaris ke Capitol di Washington untuk memprotes.

Saat itu, anggota parlemen di Capitol sedang mensertifikasi kemenangan presiden petahana dan Demokrat Joe Biden dalam pemilihan presiden 2020, yang hasilnya tidak diterima Trump dan mengklaim penipuan pemilih yang meluas. Serangan itu saat ini sedang diselidiki oleh komite kongres serta jaksa AS. 

Selanjutnya, ketika ditanya apakah Musk akan mendukung gubernur Florida dari Partai Republik Ron DeSantis jika dia memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2024, dia menjawab “Ya”. Khususnya, ini terjadi beberapa hari setelah Trump mengumumkan pencalonannya untuk pemilihan presiden mendatang dan DeSantis dipandang sebagai calon penantang mantan presiden. 

“Preferensi saya untuk presidensi 2024 adalah seseorang yang masuk akal dan sentris. Saya berharap itu akan terjadi pada pemerintahan Biden, tetapi sejauh ini kecewa, ”kata Musk, dalam tweet. Dia menambahkan, “Sebagai pengingat, saya adalah pendukung penting kepresidenan Obama-Biden dan (dengan enggan) memilih Biden daripada Trump.”