NEWS24XX.COM – China mengambil semua langkah yang memungkinkan untuk mencegah eskalasi protes Covid di negara itu pada hari Selasa.
Polisi dikerahkan di Beijing dan Shanghai untuk menghalau pengunjuk rasa yang bahkan menyerukan agar Xi Jinping mundur sebagai presiden. Khususnya, pembatasan Covid telah mengganggu kehidupan jutaan atau orang di negara tersebut dan merusak perekonomian. Namun, Beijing tampaknya tidak berminat untuk melonggarkan pembatasan.
Setidaknya satu orang di kota Hangzhou ditangkap pada Senin malam, menurut video media sosial. Sebelumnya, laporan menunjukkan bahwa bus penuh demonstran dibawa pergi oleh polisi selama protes Minggu malam di Shanghai. Pada hari Senin, polisi menghentikan dan menggeledah orang-orang di lokasi protes akhir pekan.
Orang-orang dilaporkan juga diminta menunjukkan ponsel mereka untuk memeriksa apakah mereka memiliki jaringan pribadi virtual (VPN) dan aplikasi Telegram, platform yang digunakan untuk menyebarkan pesan tentang protes tersebut.
Meskipun VPN ilegal di negara ini, aplikasi Telegram diblokir dari internet China. Sebuah video juga memperlihatkan polisi menangkap seorang pria sementara sekelompok orang di sekitar mereka berusaha menarik kembali orang yang ditahan.
Di Hangzhou, ibu kota provinsi Zhejiang timur, ratusan polisi menduduki lapangan umum besar pada Senin malam untuk menghentikan orang berkumpul, saran video media sosial.
Pada Selasa pagi, di Shanghai dan Beijing, polisi berpatroli di daerah-daerah di mana orang bisa berkumpul lagi, sesuai dengan pesan yang beredar di aplikasi Telegram. Kehadiran mereka pada Senin malam dan sepanjang malam memastikan tidak ada lagi pertemuan yang terjadi.
Pada Minggu malam, orang-orang berkumpul di dekat tepi sungai di Beijing untuk berjaga-jaga bagi para korban kebakaran apartemen yang mematikan di wilayah Xinjiang, China barat laut. Kebakaran di Urumqui inilah yang menyebabkan protes berkobar di negara itu dengan orang-orang mengatakan bahwa pembatasan Covid menyebabkan penundaan operasi penyelamatan.
Salah satu dari mereka mengatakan kepada AFP bahwa dia dan lima temannya telah menerima telepon dari polisi untuk mengetahui tentang pergerakan mereka. Salah satunya juga dikunjungi oleh polisi yang bertanya “apakah saya pergi ke sungai Liangma tadi malam … dia bertanya dengan sangat spesifik berapa banyak orang di sana, jam berapa saya pergi, bagaimana saya mendengarnya,” katanya kepada AFP.
“Polisi menekankan bahwa protes tadi malam adalah pertemuan ilegal, dan jika kami memiliki tuntutan maka kami dapat mengajukannya melalui jalur biasa.”
Pada hari Minggu, kerumunan besar berkumpul di barat daya kota metropolis Chengdu dan meneriakkan, “Kami tidak menginginkan penguasa seumur hidup. Kami tidak menginginkan kaisar.” Slogan anti-Xi juga sempat terdengar di Shanghai pada hari Minggu.
***