Kapten Korea Selatan (Korsel) Son Heung Min minta maaf setelah timnya kalah 1-4 dari Brasil dan tersingkir dari Piala Dunia 2022 pada Selasa (6/12) dini hari WIB.
Korsel tak berkutik di tangan Brasil. Tak hanya kalah, Taeguk Warriors seperti tak punya daya. Brasil bisa mengendalikan permainan dengan baik dan terkesan mengajari Korsel cara bermain bola.
Kegagalan lolos ke babak perempat final ini menambah deret panjang kegagalan di Piala Dunia. Korsel hanya bisa menembus babak delapan besar hingga semifinal saat menjadi tuan rumah pada 2002.
“Saya hanya bisa meminta maaf kepada penggemar karena tidak memenuhi harapan mereka. Kami melakukan yang terbaik tapi saya pikir kami memainkan pertandingan yang sangat sulit,” kata Son dilansir dari France24.
“Namun demikian tidak ada keraguan bahwa semua pemain telah berjuang dengan bangga, mengabdikan diri, dan bekerja keras untuk mencapai sejauh ini,” ucap pemain Tottenham Hotspur berusia 30 itu.
Karenanya Son berharap segenap fans memahami situasi yang terjadi. Pemain telah memperlihatkan seluruh kemampuan terbaik, tetapi lawan yang dihadapi kualitasnya masih jauh di atas Negeri Ginseng.
Selepas kekalahan tersebut pelatih Paulo Bento mundur dari kursi pelatih. Lelaki asal Portugal tersebut telah mengarsiteki Korsel sejak Agustus 2018 dan dominan menyumbang kemenangan.
Mengenai kepergian Bento, Son hanya bisa menyesal. Penyerang yang gagal mencetak gol di Piala Dunia 2022 ini percaya Bento bisa membawa Korsel meraih prestasi dan yang terdekat Piala Asia 2023.
“Saya tidak pernah meragukan gaya sepak bola yang dia [Paulo Bento] kejar. Banyak orang ragu tentang itu tapi mereka semua bersorak untuk kami saat kami bermain bagus di Piala Dunia di sini,” kata Son.
“Kami mampu mengeksekusi hal-hal yang telah kami kerjakan selama empat tahun terakhir. Sangat sedih melihatnya pergi,” ucap pemain yang terpaksa mengenakan topeng selama Piala Dunia 2022 ini.
Sumber: CNN Indonesia