Muhammad Aji (19) harus berurusan dengan Polsek Tenayan Raya, Pekanbaru. Aji diketahui menggasak handphone dan sepeda motor milik temannya sendiri bernama Riyan, lalu dijual dengan harga murah. Dan hasilnya ia pakai untuk foya-foya dan menyewa PSK.
Kanit Reskrim Polsek Tenayan Raya, Iptu Dodi Vivino mengatakan, kejadian berawal pada Jumat (25/12/2022) saat pelaku dengan korban sama-sama bermain di salah satu kedai di Jalan Badak Ujung, Pekanbaru.
“Di kedai tersebut mereka bermain bersama dengan 2 orang lainnya. Karena baterai handphone habis, selanjutnya pelaku membawa temannya untuk pindah tempat ke pos Laskar Melayu yang ada di Jalan Badak,” kata Dodi melansir dari Cakaplah. Minggu (11/12/2022).
Sesampainya di pos tersebut, pelaku mengecas handphone teman-temannya yang lain bersama korban.
Sekira pukul 00.00 WIB, teman-teman pelaku balik ke rumah masing-masing sedangkan pelaku dan korban masih tinggal di pos tersebut. Setelah 2 jam kemudian, korban tidur di dalam.
“Pelaku ini membangunkan korban untuk meminta hotspot. Pada saat meminta hotspot, pelaku sekaligus meminjam handphone korban karena jarak korban tidur dengan pelaku bermain cukup jauh,” cakapnya.
Pada saat meminjam handphone tersebut, korban juga memberikan sandi handphonenya agar pelaku lebih leluasa memainkan handphone tersebut.
“Setelah asik bermain game di handphone korban, terlintas di fikiran pelaku untuk menguasai handphone dan kendaraan korban. Atas niat tersebut pelaku mengecek korban ke dalam kamar. Setelah memastikan korban tertidur, pelaku membawa lari handphone dan motor yang diletakkan korban di ruang tamu beserta kunci kontaknya,” ungkapnya.
Setelah berhasil mendapatkan handphone dan sepeda motor milik korban, pelaku selanjutnya ke Kerinci mendatangi loket Bus PMS. Di loket karcis tersebut pelaku menggadaikan handphone korban kepada seorang perempuan dengan harga Rp630 ribu dengan alasan handphone tersebut tersangka gadaikan untuk istri melahirkan.
“Setelah menjual handphone milik korban, pelaku lanjut pergi ke Bagan Batu untuk menjumpai pemilik warung cafe-cafe yang mana sebelumnya pelaku pernah mendengar bahwa pemilik cafe tersebut sedang mencari sepeda motor,”pungkasnya.
6 jam perjalanan pelaku sampai di Bagan Batu dan melakukan transaksi jual beli motor dengan harga Rp1,2 juta. Setelah mendapatkan uang, pelaku menghabiskan waktu berhari-hari di sana dengan meminum bir, menyabu dan menggunakan wanita PSK di cafe tersebut.
“Setelah uang hasil penjualan barang-barang berharga milik korban habis, pelaku kembali ke Kerinci untuk bekerja sebagai sopir serap,”terangnya.
Pelaku sendiri berhasil ditemukan di sebuah Wisma yang ada di Sei Kijang Mati yang pada saat itu pelaku sedang menunggu teman kecannya di sebuah kamar.