Lionel Messi kembali sukses mengantarkan La Albiceleste melenggang ke babak final Piala Dunia 2022. Selama 90 menit bermain dalam laga melawan Kroasia, Messi yang menjadi salah satu aktor kemenangan yang tampil dengan luar biasa.
Dalam laga yang digelar di Stadion Lusail pada Rabu (14/12/2022) dini hari, La Pulga menyumbangkan satu gol dan satu assist. Tidak hanya itu, kapten Argentina ini pun kembali mencetak rekor. Berikut CNBC Indonesia rangkumkan sejumlah fakta salah satu ‘monster’ La Albiceleste tersebut.
1. Messi: Pemain Paling ‘Subur’ di Piala Dunia
Laga semifinal Piala Dunia edisi kali ini menjadi pertandingan ke-25 bagi Leo Messi di Piala Dunia. Dengan demikian, dirinya menyamai rekor salah satu legenda Jerman, Lothar Matthaus sebagai pemain dengan penampilan terbanyak. Dipastikan, pemain bernomor punggung 10 ini akan memecahkan rekor Matthaus ketika berlaga di final nanti.
Usai sukses menundukkan Modric dkk tanpa ampun dengan skor akhir 3-0, Messi dinobatkan sebagai Man of The Match (MOTM) untuk yang keempat kalinya di Qatar. Dilansir dari FIFA, pemain berusia 35 tahun ini resmi mengukuhkan diri sebagai pemain dengan jumlah MOTM terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia, yaitu 10 kali dari lima edisi Piala Dunia yang diikutsertakan.
Tidak hanya sampai situ, golnya ke gawang Livakovic pada menit ke-34 sukses membuat Messi berhasil melewati rekor Legenda Argentina, Gabriel Batistuta sebagai pemain Argentina dengan gol terbanyak di Piala Dunia. Tercatat, Messi telah menorehkan 11 gol selama berpartisipasi di Piala Dunia.
Dilansir dari ESPN FC, salah satu penyerang Paris Saint-Germain (PSG) ini juga belum pernah merasakan nasib tereliminasi pada babak penyisihan grup sepanjang kariernya di dunia sepak bola, baik di klub maupun timnas. Selain itu, ia juga berpotensi untuk menciptakan rekor barunya bila berlaga di final nanti.
2. Sumber Trofi Klub dan Timnas
Selain menjadi sumber rekor untuk diri sendiri, tujuh kali penerima Ballon d’Or ini juga menjadi sumber trofi bagi klub dan timnas yang dibelanya. Selama berkarier di FC Barcelona, Paris Saint-Germain (PSG), dan Timnas Argentina, pemain kelahiran 24 Juni 1987 ini telah menyumbangkan:
10 Piala La Liga
7 Piala Super Spanyol
7 Piala Copa del Rey
4 Piala UEFA Champions League (UCL)
3 Piala Super Cup
1 Piala Ligue 1
1 Piala Trophee des Champions
1 Piala Copa America
1 Piala Finalissima
7 Gelar Ballon d’Or, dan
6 Gelar Sepatu Emas Eropa
3. Gangguan Hormon Pertumbuhan ‘La Pulga’
‘La Pulga’ atau yang berarti ‘Si Kutu’ yang menjadi julukan Messi bukan tanpa alasan. Diketahui, pemain kelahiran Rosario, Argentina ini didiagnosis mengalami kekurangan hormon pertumbuhan atau growth hormone deficiency. Hal tersebutlah yang membuat tubuhnya jauh lebih kecil dan pendek daripada anak-anak seusianya.
Akibat gangguan hormon tersebut, Messi harus menjalani terapi suntik hormon di kakinya setiap malam. Selain itu, orang tua Messi pun harus membayar 1000 pound setiap bulannya untuk terapi.
Pada 2001, salah satu klub sepak bola raksasa Catalunya, FC Barcelona memberikan tawaran kepada Messi untuk bergabung dengan akademi La Masia. Bila bergabung dengan La Masia, Blaugrana bersedia untuk membiayai seluruh perawatan medisnya.
Berkat tawaran tersebut, pemain yang kini dijuluki sebagai Greatest of All Time atau GOAT akhirnya memutuskan untuk pindah dari Newell’s Old Boys pada usia 13 tahun. Sejak saat itu, Messi mulai meniti perlahan kariernya di dunia sepak bola hingga akhirnya sukses melakukan debut di tim utama Barca pada 17 Oktober 2004.
Sejak debutnya, pemain bernomor punggung 10 di Barcelona itu mulai semakin mengganas dengan menorehkan deretan gol, penghargaan, dan gelar juara bagi klubnya.
Sumber : CNBC Indonesia