Aipda Benyamin Anamesa terluka parah setelah pinggangnya diterjang peluru dari senapan V2 Sabhara yang dipegang rekannya, Aipda BBA. Polda NTT menyatakan korban tertembak karena ketidakhati-hatian personel saat mengosongkan senjata.
“Kejadiannya bukan tembak menembak tapi kecelakaan akibat anggota kurang hati-hati ketika mengosongkan senjata api,” jelas Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy, Rabu (14/12).
Benyamin dan BBA bertugas di Polsek Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya. Letusan senjata yang melukai Benyamin terjadi dalam mobil yang membawa mereka mengejar seorang pemabuk yang berbuat onar. Sebelum mengenai pinggang korban, peluru terlebih dahulu menembus sandaran tempat duduk mobil.
Ariasandy memaparkan, peristiwa itu terjadi pekan lalu sekitar pada pukul 16.00 Wita. Awalnya Aipda BBA dan Aipda Benyamin Anamesa (korban) mendapatkan laporan dari warga terkait adanya pemabuk tidak dikenal melempari kendaraan yang melintas. Keduanya langsung ke tempat kejadian menggunakan mobil Isuzu nomor polisi L 1553 GC. Saat tiba di lokasi, mereka tidak menemukan pria mabuk itu.
Pelaku dilaporkan melarikan diri ke Desa Kanelu, Kecamatan Wewewa Tengah, sehingga Benyamin, BBA, dan pelapor bergerak ke desa tersebut untuk mengecek keberadaannya. Saat akan ditangkap, pelaku pelemparan melakukan perlawanan.
BBA kemudian mengeluarkan tembakan peringatan dengan menggunakan senjata inventaris dinas V2 Sabhara sebanyak dua kali ke udara. Namun pelaku tetap berusaha kabur menggunakan sepeda motor.
Selanjutnya, BBA dan Benyamin serta pelapor kembali naik ke mobil untuk mengejar pelaku. Saat mobil melaju, Aipda BBS membuka magasin untuk mengosongkan peluru. “Setelah magasin dilepas, Aipda BBA menarik pelatuk dan saat itu juga senjata meledak,” ungkap Ariasandy.
Peristiwa yang terjadi di dalam mobil itu mengenai pinggang bagian belakang Benyamin yang duduk di kursi bagian depan. BBA duduk di belakang, sedangkan pelapor menyopiri mereka.
“Sebelum tembakan mengenai pinggang korban Aipda Benyamin Anamesa, peluru terlebih dahulu mengenai sandaran tempat duduk mobil,” ujar Ariasandy.
BBA dan pelapor langsung melarikan Benyamin ke RSUD Waikabubak, Sumba Barat, untuk mendapatkan perawatan medis. “Penanganan pihak dokter RSUD Waikabubak dilakukan rontgen proyektil, namun tidak terlihat, sehingga dirujuk ke RSUD Waingapu, Kabupaten Sumba Timur,” tandas Kabid Humas.
Akibat lukanya yang serius, Benyamin dirujuk ke RSUD Umbu Rarameha Waingapu, Sumba Timur. “Rencananya korban akan dirujuk ke Denpasar Bali lagi,” tambah Ariasandy.
Sementara BBA saat ini diperiksa Seksi Propam Polres Sumba Barat Daya.
Senapan yang digunakan BBA merupakan senjata api dinas jenis V2 Sabhara nomor seri AG. F 01762. “Senjata api Sabhara V2 kaliber 7.62 X 45 dan merupakan inventaris Polsek Wewewa Timur, Polres Sumba Barat Daya,” jelas Ariasandy.
Ia juga memastikan bahwa kondisi korban saat dirujuk ke RSUD Waingapu masih dalam keadaan stabil. “Intinya tidak ada tembak menembak, tapi kecelakaan akibat anggota kurang hati-hati ketika mengosongkan senpi,” tutupnya. (sumber-Merdeka.com)