Jamaludin (42) diduga terpancing emosi dengan ucapan istrinya hingga tega menikam sang istri dan tiga orang iparnya. Seorang korban meninggal dunia, sementara dua lainnya terpaksa dirawat ke rumah sakit.
Kasatreskrim Polres Aceh Selatan Iptu Deno Wahyudi mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Senin (12/12) kemarin, di rumah keluarga korban di Gampong Ujong Pulo Rayeuk, Kecamatan Bakongan Timur.
“Awalnya pelaku cekcok dengan istrinya. Dia semakin marah ketika istrinya mengatakan biek hana get yang berarti keturunan yang tidak baik. Pelaku merasa dirinya telah direndahkan,” kata Deno Wahyudi kepada wartawan, Selasa (13/12).
Mendengar ucapan itu pelaku mengambil sebuah gunting dan menikam istrinya Hafnidar (41) di bagian kepala. Abang ipar pelaku bernama Mustawa yang mendengar suara keributan itu, mencoba melerai. Namun pelaku justru menikamnya.
Mustawa terjatuh berlumuran darah akibat ditikam di bagian dada. Nyawanya tak tertolong meski sempat dilarikan ke rumah sakit.
Sementara Nurhadisah dan Ros Mawar, dua kakak ipar pelaku lainnya yang mendengar keributan itu dan hendak menolong korban, turut ditikam Jamaludin.
Mereka sempat berteriak yang mengundang kedatangan warga ke rumah itu. Pelaku lantas melarikan diri dengan bersembunyi di lantai dua rumah.
Polisi yang beberapa saat kemudian tiba di lokasi mencoba menangkap Jamaludin. Saat ditangkap, seorang polisi, Aipda Rudiansyah diserang pelaku dengan parang sehingga mengalami luka.
“Petugas melakukan tindakan tegas terukur dengan tembakan di bagian kaki kanan dan paha kanan pelaku,” ujar Deno Wahyudi. (sumber-Merdeka.com)