Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta jajarannya sigap mendeteksi dini keberadaan teroris. Dia berharap aksi terorisme di Polsek Astanaanyar Bandung tidak terulang lagi.
Melansir nasional.sindonews.com, Kapolri mengatakan, aksi teroris menjadi ancaman nyata dan serius bagi masyarakat Indonesia. Sehingga, perlu adanya langkah cepat guna menghalau aksi tersebut.
“Ancaman teroris menjadi gangguan yang serius, perlu saya tekankan bahwa aksi teroris seperti di Polsek Astana Anyar tidak boleh terjadi lagi, maka kedepankan deteksi dini dan preventif strike dan mencegah aksi-aksi teror,” ujar Kapolri di Kawasan Monas, Kamis (22/12).
Kapolri menambahkan, dia juga meminta jajarannya untuk memperketat pengawasan di tempat keramaian. Termasuk, tempat-tempat ibadah.
“Serta melakukan pencegahan ketat di pusat keramaian, tempat ibadah dan tempat-tempat lain yang berpotensi menjadi target serangan teror,” paparnya.
Kapolri pada hari ini turut mengikuti apel pengamanan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Apel juga diikuti Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan sebagainya.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Suntana menyatakan, sebanyak 11 orang menjadi korban dalam peristiwa ledakan Selain pelaku dan anggotanya, I
rjen Suntana menyebut seorang warga menjadi korban. Warga tersebut merupakan seorang ibu-ibu atas nama Nurhasanah. Ia mengalami luka-luka akibat serpihan ledakan.
“Akibat ledakan itu 11 orang menjadi korban terdiri dari 10 anggota polisi, satu anggota meninggal dunia atas nama Sofyan,” kata Irjen Suntana di Kawasan Mapolsek Astana Anyar.