Kembali ke tahun 2006, dicuplik dari laman Tek.id, Sabtu, 29 Oktober 2022, Jack Dorsey, Christopher Isaac Stone, Noah E Glass, Jeremy LaTrasse, dan Evan Williams mendirikan Twitter pada 21 Maret. Platfom ini lahir dari sebuah startup podcast Mr Glass dan Odeo milik Williams.
Twitter kemudian disebut sebagai situs pesan instan atau “microblogging”, dan secara resmi diluncurkan pada Juli 2006.
Sejak itu, platform berkembang, hingga mengakuisisi platform lain seperti Periscope dan Vine, serta menantang supremasi Facebook.
Sebelum Agrawal, Dorsey adalah CEO asli Twitter. Pada 2008, ia digantikan oleh Dick Costolo dan Williams, sebelum kembali lagi pada 2015 hingga November 2021. Setelah itu, Dorsey digantikan oleh Parag Agrawal.
Alih-alih dijalankan oleh satu pemilik, Twitter Inc, dalam bentuknya yang sekarang, telah diperdagangkan secara publik sejak diluncurkan di Bursa Efek New York pada November 2013.
Sekarang, pemilik Twitter terbagi di antara beberapa organisasi investasi, perusahaan swasta, bisnis ritel, dan pemangku kepentingan individu.
Menurut pengajuan terbaru Twitter dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS bulan lalu, Musk sudah menjadi pemegang saham mayoritas dengan mengantongi 9,6% saham awal tahun ini.
Sementara itu, Vanguard Group, yang berbasis di Pennsylvania, adalah pemegang saham institusional terbesar, memegang 9,36% saham, menurut data Yahoo! Finance.
BlackRock Fund Advisors New York City adalah pemegang saham terbesar kedua, memiliki 6,72%. Lalu, diikuti oleh SSgA Funds Management Inc, Fidelity Management & Research dan Pentwater Capital Management LP, masing-masing di posisi ketiga, keempat dan kelima.