Banjir mengepung Kota Semarang. Tiga orang dilaporkan tewas karena tersengat listrik. Setidaknya teradapat tiga orang yang meninggal dunia akibat tersengat listrik di lokasi yang dilanda banjir.
Melansir beritasatu.com, ketiga orang yang meninggal dunia itu berada di dua lokasi berbeda, yakni di Kawasan Industri Terboyo, dan di Jalan Kapas. Kedua lokasi itu berada di kecamatan yang sama, yakni Kecamatan Genuk, Kota Semarang.
“Terdapat beberapa saudara kita yang meninggal dunia akibat tersengat arus listrik,” kata Wakapolrestabes Semarang, AKBP Yuswanto Ardi di Kantor PLN Semarang, Senin (2/1).
Satu korban yang meninggal dunia pada Senin (2/1) kemarin merupakan seorang pekerja bernama Sunaryo. Korban tewas tersengat listrik saat menghidupkan genset di areal pabrik yang area sekitarnya masih basah karena sempat terendam banjir.
Proses evakuasi terhadap korban dilakukan petugas gabungan menggunakan perahu karet. Setelah tiba di titik yang aman dari banjir, jasad korban dipindahkan ke ambulans untuk selanjutnya dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang.
Sementara, dua korban meninggal lainnya merupakan mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang. Kedua korban bernama Dinda Shefira dan Kevinabeel meninggal dunia pada Sabtu (31/12) lalu atau pada hari pertama banjir besar melanda Kota Semarang. Keduanya meninggal dunia tersengat listrik di depan rumah kos yang mereka huni karena adanya kabel yang putus.
Ardi menyatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk PLN untuk mencegah jatuhnya korban jiwa. Dikatakan, pihaknya meminta agar PLN mematikan arus listrik di lokasi yang tergenang banjir.
“Kami mengimbau masyarakat untuk dapat memaklumi hal ini. Harap bersabar dan tidak perlu tergesa-gesa untuk meminta aliran listrik kembali dinyalakan sebelum dipastikan aman,” kata Ardi.
Sementara itu, PT PLN menyatakan telah menemui keluarga korban. PLN menyampaikan permohonan maaf serta duka cita yang mendalam kepada keluarga korban.
Putusnya kabel listrik sehingga jatuh ke genangan air merupakan dampak cuaca ekstrem yang sama sekali tidak dikehendaki. PT PLN pun mengimbau masyarakat untuk lebih mewaspadai bahaya listrik di tengah kobdisi cuaca ekstrem, seperti terjadinya banjir yang kini melanda Kota Semarang. Masyarakat diminta segera mematikan arus listrik di dalam rumah jika banjir datang.