Air putih merupakan minuman yang memiliki banyak manfaat baik untuk tubuh, salah satunya dapat membantu meningkatkan sistem metabolisme. Terbaru, para peneliti menemukan bahwa kurang minum air putih bisa meningkatkan risiko kematian dini.
Dalam studi baru yang diterbitkan oleh Lancet, para peneliti ingin menguji hipotesis bahwa tubuh yang terhidrasi dapat menghalangi dan memperlambat proses penuaan. Penelitian ini dilakukan dengan partisipan manusia dewasa antara usia 45-66 tahun.
Untuk lebih memahami temuan peneliti tentang hubungan antara hidrasi dan penuaan, pertama-tama peneliti mengukur kadar hidrasi seseorang.
Penelitian tersebut menggunakan tes natrium serum yang digunakan untuk menentukan hidrasi seseorang. Ini merupakan cara untuk melihat berapa banyak natrium dalam darah seseorang karena natrium adalah elektrolit yang dapat membantu menyeimbangkan cairan tubuh. Tes ini merupakan cara umum untuk mengetahui apakah seseorang mengalami dehidrasi.
Penelitian ini menemukan bahwa kadar natrium 142 milimol per liter atau lebih dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis sebesar 39%, dan kadar yang lebih tinggi dari 144 milimol per liter dikaitkan dengan 21% peningkatan risiko kematian dini.
Para peneliti mencatat bahwa temuan ini berarti mereka yang memiliki kadar natrium serum 142 mmol/l atau lebih tinggi memiliki peluang lebih besar untuk meninggal lebih muda atau menderita penyakit kronis.
Dengan kata lain, mengalami dehidrasi kronis dapat benar-benar memperpendek umur Anda.
Temuan Lancet ini memperjelas bahwa minum cukup air sangat penting untuk kesehatan Anda secara keseluruhan, dan dehidrasi yang parah dapat mempersingkat hidup Anda.
National Academy for Sciences, Engineering, and Medicine menyebutkan rekomendasi cairan untuk orang dewasa adalah 15,5 cangkir per hari untuk pria dan 11,5 cangkir sehari untuk wanita.
Sumber : CNBC Indonesia