Polres Jember menerapkan pemeriksaan visum terhadap 15 santriwati Ponpes Al Djaliel 2 Jember di RSD dr Soebandi. Visum dilakukan sebagai buntut dugaan pencabulan oleh kiai pengurus ponpes yang dilaporkan oleh istrinya sendiri.
Melansir tribunnews.com, hal tersebut dibenarkan oleh Iptu Dyah Vitasari selaku Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jember. Proses visum dilakukan sejak Jumat (6/1).
“Ada sekitar 15 orang santriwati yang divisum,” ungkap Dyah, Senin (9/1).
Kini pihaknya tengah menunggu hasil pemeriksaan belasan santriwati tersebut.
Tak hanya itu, Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo mengatakan, pihak kepolisian saat ini tengah melakukan pendalaman terkait kasus.
“Masih kami dalami, nanti kami sampaikan,” kata Hery.
Diketahui, seorang pengasuh Ponpes Al-Djalil, F, dilaporkan istrinya, HA, terkait perbuatan pencabulan yang dilakukan ke santriwati.
Mengutip TribunMadura.com, HA menyebut suaminya yang merupakan Kyai berbuat mesum dengan santriwati saat tengah malam.
“Ada santri itu mendobrak pintu suami saya, dan ternyata betul ada ustadzahnya (masih santrinya juga), lalu ustadzahnya itu disuruh keluar dari pintu satunya, karena di kamar tersebut ada dua pintu,” ujar HA saat diwawancarai di ruang PPA Satreskrim Polres Jember, Kamis (5/1).
Setelah mendapat laporan tersebut, IPTU Dyah meminta pelapor mendatangkan para saksi.
“Ini masih saya suruh bawa santri-santri yang mungkin pernah menjadi korban,” kata Dyah.
F selaku pengasuh dan terlapor mengungkapkan, kegiatan bersama santriwati saat malam hari adalah evaluasi pembelajaran.
“Tidak ada penggerebekan, dan itu kegiatan yang biasa dilakukan santri dalam rangka evaluasi, di sini kegiatan selesai jam 11 malam, jadi evaluasi dilakukan setengah dua belas malam,” tanggapnya saat ditemui di Ponpesnya.
Ia juga mengungkapkan, malam saat kejadian, ia sedang bersama istrinya.
“Saya masih tidur di kamar, tidur sama istri saya sama anak saya. Jadi saya pilih diam dengan apa yang dilakukan istri saya, meskipun telah dianggap dzolim, main perempuan atau apa saya pilih diam. Demi menjaga keutuhan keluarga, itu saja,” pungkasnya.