Dalam pidato peringatan peringatan 50 tahun Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDI-P), Presiden Megawati Soekarnoputri memberikan penghormatan kepada beberapa pemimpin perempuan, termasuk Ratu Elizabeth II.
Sebelum pukul dua siang, dalam pidato meliuk-liuk di hadapan ratusan anggota partai yang berkumpul di Jakarta International Expo di Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, Megawati mengatakan mendiang ratu adalah pemimpin yang baik bagi warga Inggris untuk yang juga berperan sebagai ibu.
“Dia memiliki peran protektif dan dia bagus dalam hal itu. Sekarang setelah dia pergi dengan raja baru, orang-orang mulai mempertanyakan peran monarki,” kata politisi berusia 75 tahun itu.
Ibu pemimpin PDI-P itu kemudian merujuk pada prestasi politisi perempuan lainnya dengan mengatakan bahwa perempuan bisa mencapai hal-hal besar jika diberi kesempatan yang sama dengan laki-laki. “Daftarnya panjang, dari Margaret Thatcher hingga Angela Merkel dan Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde. Dalam sejarah, kita mengenal orang-orang seperti Cleopatra,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.
Tamu VIP acara tersebut antara lain Presiden Joko Widodo yang merupakan anggota PDI-P, serta sejumlah pejabat tinggi pemerintahan lainnya, termasuk Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Hukum, Politik, dan Keamanan Mahfud M.D. dan Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi.
Megawati juga menceritakan bagaimana dia mendorong Retno menjadi menteri luar negeri perempuan pertama Indonesia.
“Tidak hanya itu, dia sangat mumpuni untuk melakukan pekerjaan itu, dia sangat fasih berbahasa Inggris,” kata Megawati, yang di awal pidatonya dikritik karena kecenderungan orang Indonesia untuk menggunakan bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari.