Pasca penangkapan Gubernur Papau, Kondisi keamanan di Kota Jayapura dinyatakan sudah aman dan terkendali. Polri pun menyatakan belum ada kebutuhan untuk mengirimkan personel untuk membantu pengamanan di sana.
“Belum ada (personel Polri ke Papua) masih menggunakan personel organik yang ada,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dihubungi, Rabu (11/1).
Diketahui sempat terjadi kericuhan dalam penangkapan terhadap Lukas oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (10/1). Namun saat ini, situasi dilaporkan sudah aman dan terkendali.
“Ya (kondisi Kamtibmas masih terkendali) aparat keamanan TNI-Polri terus mengantisipasi situasi Kamtibmas Papua, agar tetap kondusif pasca-kejadian,” ujarnya.
Seperti diberitakan, Gubernur Papua Lukas Enembe ditangkap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (10/1). Anggota Tim Hukum dan Advokasi Gubernur Papua (THAGP) S Roy Rening mengatakan Lukas Enembe diterbangkan dari Bandara Sentani pada sekitar pukul 14.00 WIT.
Dia mengatakan, pihaknya akan mengikuti prosedur hukum yang ada, terkait penangkapan Lukas Enembe. Jika dilakukan penahanan, THAGP meminta agar KPK mempertimbangkan kesehatan Lukas Enembe.
“Kami minta kesehatan Pak Gubernur juga dipertimbangkan oleh KPK,” ujar Anggota THAGP lainnya, Petrus Bala Pattyona.
Selain mempertimbangkan kesehatan Lukas Enembe, THAGP juga meminta KPK untuk mempertimbangkan permohonan Lukas dan keluarga, agar dia dirawat di Singapura.
Diketahui, Gubernur Papua Lukas Enembe dijadikan tersangka dalam Kasus dugaan Tindak Pidana Korupsi berupa Penerimaan hadiah atau janji Lukas Enembe selaku Gubernur Papua Periode 2013-2018 dan 2018-2023 terkait pekerjaan atau proyek yang bersumber dari APBD Provinsi Papua. (sumber-Merdeka.com)