Pemilik kapal (toke) di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Ferdiansyah (29) tewas akibat ditebas anak buah kapal (ABK), Rizki dengan parang, Senin (16/1) sore sekitar pukul 17.30 Wita. Pelaku diduga nekat melakukan penganiayaan itu karena tersinggung dengan ucapan sang majikan.
Berdasarkan keterangan dihimpun, peristiwa itu terjadi di kapal milik korban yang sehari-hari digunakan untuk mengangkut limbah batu bara. Di atas kapal itu, Rizki tersinggung dengan perkataan Ferdiansyah saat keduanya bertengkar.
Setelah dilerai ABK lainnya, Ferdiansyah lantas duduk di depan kemudi kapal, sedangkan Rizki duduk di belakangnya. Tiba-tiba Rizki mengambil parang yang di lantai kapal dan menebaskannya ke Ferdiansyah.
Korban langsung lari ke belakang kapal dan dikejar Rizki. ABK lainnya, Idris (32), sempat terkena sabetan parang Rizki.
Korban Meninggal di Rumah Sakit
Ferdiansyah dan Rizki sempat bergumul hingga tercebur ke perairan. Ferdiansyah diselamatkan dan dibawa bersama Idris ke Klinik di Muara Jawa. Namun Ferdiansyah meninggal dunia di klinik itu dengan banyak luka. Sementara Rizki diduga kabur.
“Iya benar. Awalnya Polsek dapat info dari warga, bahwa ada 2 orang terluka dibawa ke klinik di Muara Jawa,” kata Kapolsek Muara Jawa AKP Hadriansyah dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (17/1) malam.
Hadriansyah menerangkan, personelnya mengecek kabar itu dengan mendatangi klinik. Satu di antara korban meninggal dunia. Satu lagi dirawat di klinik itu.
“Apakah luka bacok, atau luka tusuk, kita belum tahu persis. Saya laporkan ke Pak Kapolres (Kapolres Kutai Kartanegara AKBP Hari Rosena) dan kami lakukan interogasi dan pemeriksaan awal,” ujar Hadriansyah.
Saksi-saksi menyatakan keributan antara pelaku dan korban memang terjadi di atas kapal saat berlayar dari perairan Muara Pegah ke Muara Kembang, hingga mendekat ke Muara Jawa.
“Dari keterangan saksi dari atas kapal yang mengantar dua korban luka itu (Ferdiansyah dan Idris), posisi kapal lebih dekat ke Muara Jawa. Maka dari itu dibawa ke klinik di Muara Jawa karena terdekat,” terang Hadriansyah.
“Setelah kejadian (penganiayaan) itu, informasi saksi apakah pelaku menyelamatkan diri atau bagaimana, belum tahu. Itu kewenangan Polairud Polda Kaltim yang sekarang menangani peristiwa itu karena kejadian di perairan. Polsek Muara Jawa dalam kejadian ini membantu backup penyelidikan awal,” jelas Hadriansyah.
Korban luka bernama Idris dibawa ke RSUD AW Syachranie di Kota Samarinda. Sementara korban meninggal diantar dan diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan. (sumber-Merdeka.com)