Penyakit kolesterol tinggi bisa memengaruhi kulit penderitanya.
Ketika terlalu banyak kolesterol bersirkulasi dalam aliran darah Anda, kolesterol dapat terkumpul dalam timbunan lemak di bawah kulit. Kondisi ini bisa menyebabkan ruam benjolan berwarna jingga atau kekuningan berisi lemak.
Kolesterol juga dapat memblokir pembuluh darah kecil yang disebut kapiler yang memasok oksigen ke kulit. Jika hal itu terjadi, penderita akan mengalami perubahan warna di permukaan kulit. Ini juga dapat menyebabkan kondisi kulit seperti psoriasis.
Kolesterol tinggi terkadang dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius yang disebut emboli kolesterol. Saat itulah kristal plak kolesterol pecah dan menyumbat pembuluh darah atau arteri. Ini dapat menyebabkan bisul kulit atau komplikasi lainnya.
Berikut adalah sejumlah tanda kolesterol tinggi yang muncul di kulit:
1. Benjolan dan ruam
Munculnya benjolan dan ruam di kulit bisa menjadi salah satu tanda Anda menderita kolesterol tinggi. Dalam dunia medis, gejala ini disebut xanthoma.
Xanthoma adalah timbunan lemak (lipid) lokal yang biasanya memengaruhi kulit, jaringan di bawah kulit, dan persendian. Ada beberapa jenis xanthoma, yaitu.
Eruptive Xanthoma: Xanthoma jenis ini muncul secara tiba-tiba dan menimbulkan benjolan atau ruam yang berisi timbunan lemak kolesterol
Tuberous xanthoma: Pada jenis ini, benjolan yang sering ditemukan pada jari-jari, lutut, siku, dan bokong
Verrucous xanthoma: Xanthoma jenis Verrucous ini memiliki bentuk seperti kutil, tetapi berada di lapisan dalam mulut atau bahkan alat kelamin.
Planar xanthoma: munculnya bercak menonjol pada kulit
2. Endapan kekuningan di sudut mata
Kolesterol tinggi ditandai dengan munculnya plak atau endapan kekuningan di mata yang disebut sebagai xanthelasma. Plak kekuningan ini menjadi pertanda bahwa kadar lipid dalam darah cukup tinggi.
Biasanya, plak tersebut muncul di sekitar sudut mata dekat hidung.
Munculnya xanthelasma idealnya tidak akan mengganggu fungsi penglihatan dan tidak berbahaya. Meski begitu, mengutip Cleveland Clinic, para peneliti menemukan bahwa seseorang yang memiliki xanthelasma kemungkinan besar akan mengalami stroke dan serangan jantung di masa mendatang.
3. Kulit memerah, gatal, dan menebal
Kolesterol dapat menyumbat kapiler atau pembuluh darah kecil yang berfungsi untuk memasok oksigen ke kulit. Bila hal itu terjadi, warna kulit bisa berubah dan membuat kondisi kulit menjadi seperti psoriasis.
Psoriasis adalah kondisi kulit yang meradang sehingga menimbulkan bercak yang menonjol, tebal, gatal, memerah, dan bersisik. Hal ini adalah gangguan autoimun kronis yang menyebabkan respon peradangan di tubuh. Menurut Healthline, psoriasis dapat memengaruhi pembuluh darah sehingga bisa menyebabkan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi.
4. Borok
Emboli kolesterol terjadi ketika kristal yang terdiri dari kolesterol dan zat lain terlepas dari plak di salah satu arteri besar dalam tubuh. Lalu, kristal-kristal tersebut bergerak melalui sistem peredaran darah sebelum masuk ke arteri atau pembuluh darah yang lebih kecil.
Emboli kolesterol dapat menghalangi aliran darah dan menyebabkan kerusakan serta gejala kulit, seperti borok kaki, perubahan warna kulit, gangren atau matinya jaringan tubuh, jari kaki membiru atau ungu, dan livedo reticularis.
5. Bintik merah kebiruan
Livedo reticularis adalah kondisi munculnya bintik merah kebiruan pada kulit dengan pola seperti jaring. Biasanya, bintik-bintik tersebut muncul di paha, kaki, jari kaki, bokong, hingga kaki bagian bawah.
Sumber : CNBC Indonesia