Menerapkan pola makan yang sehat merupakan kunci untuk hidup lebih sehat dan panjang umur. Namun rupanya, beberapa makanan yang dianggap sehat bisa berpotensi berbahaya jika dikonsumsi terlalu banyak, atau tidak disajikan dengan benar.
Dokter bedah umum dari Penn Medicine Lancaster, Beth McCampbell mengatakan, ada beberapa alasan mengapa makanan yang dianggap sehat ternyata bisa berbahaya buar kesehatan.
“Penyebab umum adalah alergi makanan yang tidak terdiagnosis atau tidak dikenali, atau ketika alergen makanan secara tidak sengaja atau tidak disadari tertelan oleh seseorang, makanan yang sudah layak atau tidak dimasak dengan benar, atau makanan yang hanya aman jika dimakan dengan cara tertentu,” ucapnya, melansir Eat This Not That.
Berikut beberapa makanan sehat yang bisa berubah jadi racun jika tidak dikonsumsi dengan benar.
1. Beras cokelat atau gandum
Beras cokelat atau gandum dianggap sebagai biji-bijian padat nutrisi. Namun, makanan pokok yang dipenuhi serat ini mungkin juga mengandung arsenik anorganik.
Menurut Consumer Reports, paparan arsenik yang konsisten dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2, juga kanker kulit, kandung kemih, dan hati.
Pasalnya, makanan yang mengandung beras cokelat dapat menambah arsenik logam berat karsinogenik. Hal ini disebabkan lantaran arsenik menumpuk di lapisan luar biji-bijian yang sehat, kaya serat, dan antioksidan.
Kunci untuk mengonsumsi beras cokelat dan produk berbahan dasar beras ini tanpa merasa khawatir adalah dengan memperhatikan seberapa banyak yang dikonsumsi, dan memakannya dalam jumlah sedang.
2. Kerang
Remis, tiram, kerang, scallop, kepiting, udang, lobster, dan sejenisnya dapat menimbulkan ancaman racun bagi kesehatan. Ancaman tergantung pada apa yang dikonsumsi kerang saat masih di laut. Risiko kontaminasi ini terutama terjadi pada kerang yang menghuni perairan tropis.
Gejala keracunan kerang dapat berupa gastroenteritis, pusing, disorientasi, lesu, kehilangan ingatan jangka pendek, diare, mual, muntah, sakit perut, dan dalam kasus yang lebih serius, kesulitan bernapas, kejang, koma, dan bahkan kematian.
3. Keju yang tidak dipasteurisasi
Keju yang tidak dipasteurisasi berpotensi menjadi racun. Hal ini dikarenakan tanpa sterilisasi yang disediakan pasteurisasi, keju dapat menjadi wadah bagi inang penyakit dan bakteri yang ditularkan melalui makanan dengan potensi konsekuensi serius.
Bahaya terbesar yang dapat ditimbulkan adalah penyakit listeria dan campylobacteriosis.
4. Buah berbiji di tengah
Ceri dan buah berbiji lainnya seperti persik, aprikot, dan plum berpotensi beracun karena mengandung senyawa sianogenik yang dapat diubah tubuh menjadi hidrogen sianida beracun.
Bergantung pada seberapa banyak Anda makan, buah jenis ini dapat menghasilkan hampir 1 mg hidrogen sianida dalam tubuh. Maka itu, Anda tidak direkomendasikan untuk mengonsumsi buah jenis ini terlalu sering.
Sumber : CNN Indonesia