Agus Rayadi (34) seorang pengemudi ojek online (ojol) dihadirkan sebagai saksi dalam rekonstruksi ulang kasus kecelakaan antara mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Muhammad Hasya Attalah dengan pensiunan polisi AKBP Eko Setia Budi Wahono.
Rekonstruksi ulang digelar langsung di lokasi kecelakaan yakni di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (2/2).
Eko Setio Budi Wahono (ESBW) penabrak yang berakibat hilangnya nyawa HAS dan mobil pajeronya juga dihadirkan dalam rekonstruksi itu.
Dalam kasus ini sebelumnya polisi menetapkan HAS sebagai tersangka karena lalai berkendara yang membuat kehilangan nyawanya sendiri, sementara Eko tak bisa dijadikan tersangka karena berkendara di jalur yang benar.
Melansir CNNIndonesia.com berikut sejumlah poin terkait pelaksanaan rekonstruksi ulang tersebut:
- Purnawirawan Eko Hadir
Pensiunan Polri AKBP (Purn) Eko Setio Budi Wahono (ESBW) hadir dalam rekonstruksi ulang. Eko tampak menggunakan kaos berkerah abu-abu dan topi biru.
Dalam rekonstruksi ulang itu, Eko juga terlihat menggunakan name tag yang dikalungkan di lehernya bertuliskan ‘Pengendara R4’. Sementara itu, keluarga Hasya maupun pihak kuasa hukum juga diundang untuk hadir dalam kegiatan tersebut. Namun, mereka tak hadir.
- Tubuh Hasya Terlindas Mobil Eko
Dalam rekonstruksi ulang ini, terungkap tubuh Hasya ternyata sempat terlindas mobil Mitsubishi Pajero yang dikemudikan Eko.
Momen ini terjadi saat motor Kawasaki Pulsar yang dikendarai Hasya oleng akibat mengerem guna menghindari kendaraan di depannya.
Motor yang dikendarai Hasya pun terjatuh ke kanan. Tak hanya kendaraannya, Hasya juga jatuh dan tergeletak di ruas jalan tersebut.
Setelahnya, diperlihatkan Eko berusaha menghindar dan mengerem. Namun, karena jarak yang dekat akhirnya terjadi benturan dan tubuh Hasya terlindas.
“Ke arah sini, pengendara motor terlindas,” kata penyidik saat rekonstruksi.
Kemudian, Eko menepikan kendaraannya ke sisi kiri dan turun. Eko lantas melihat korban, saat itu posisi Hasya tergeletak di dekat motornya. Selanjutnya ,Eko bersama warga di sekitar lokasi kemudian menggotong tubuh korban ke pinggir jalan.
- Petugas Ambulans Beber Kondisi Hasya
Petugas ambulans mengungkapkan kondisi almarhum Hasya usai terlibat kecelakaan dengan Eko atau saat akan dipindahkan ke mobil ambulans.
Hal ini terungkap saat penyidik bertanya kepada petugas ambulans apakah dia mengetahui soal kondisi Hasya sebelum dipindahkan ke dalam mobil ambulans. Termasuk, apakah Hasya sudah dalam keadaan meninggal atau belum saat dievakuasi.
“Saya tidak bisa melihat kondisi meninggal atau tidak karena saya melihat matanya ke atas sudah putih. Sudah tidak ada gerakan sama sekali. Tidak ada napas,” kata petugas ambulans.
Penyidik juga bertanya apakah ada darah yang terlihat keluar dari tubuh Hasya. Namun, petugas ambulans menyebut tubuh Hasya dalam kondisi bersih.
“Tidak ada (darah). Bersih,” ucap dia.
- Driver Ojol Telepon Mobil Ambulans
Agus, seorang driver ojek online (ojol) mengungkapkan dirinyalah yang menelepon mobil ambulans untuk membawa Hasya ke rumah sakit.
Kata Agus, awalnya ia tak berada di lokasi saat kecelakaan terjadi. Ia dihubungi seseorang dan kemudian ke lokasi sekitar pukul 21.20 WIB.
“Yang terjadi di sini korban sudah di pinggir, dengan sama pak itu (ESBW) tadi sudah di situ. Saya segera telepon ambulans, ambulans segera meluncur kemari. Sampai di sini langsung saya angkat,” ucap Agus.
“Ambulans saya nelpon sekitar jam 21.20an sampe 21.25 dah. Eetelah itu datang, enggak lama, hampir 21.30. Saya bawa (bantu angkat jasad korban ke ambulans). Itu tanda tangan pun saya, berkas yang ngurus saya,” sambungnya.
Agus turut mengungkapkan Eko ikut mengantar Hasya ke rumah sakit. Eko ke rumah sakit dengan mengendarai mobil pajeronya sendiri.
“Pak Eko masih ada di rumah sakit, saya pesenin kopi biar tenang,” ungkapnya.