Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pihaknya sudah mengerahkan 11 tim untuk berpatroli di sejumlah daerah rawan tawuran di Jakarta Selatan.
“Setiap hari di Jakarta Selatan dilakukan setidaknya ada 11 tim, 10 tim dari masing-masing Polsek dan ada satu tim dari Polres, yang bergerak di jam-jam rawan,” kata dia dalam acara ‘Guyub Ketua Rukun Warga dengan Ketua RW Sewilayah Jakarta Selatan’ seperti dilansir dari megapolitan.kompas.com, Minggu (5/2
Ade menuturkan, hal tersebut termasuk dalam rangkaian kegiatan kepolisian untuk menjaga kawasan tetap aman, mulai dari kegiatan preemtif, pereventif, hingga penegakan hukum. Patroli tidak hanya dilakukan pada jam-jam rawan tawuran, juga jam-jam rawan kriminalitas dan balap liar di Jakarta Selatan.
Masyarakat di wilayah itu pun sudah diberikan nomor para anggota kepolisian, termasuk Polisi RW dan 110, untuk memberi informasi terkait.
“110 adalah nomor telepon gratis bebas pulsa yang bisa dihubungi oleh masyarakat ketika membutuhkan bantuan polisi,” jelas Ade.
“Kami berharap, masyarakat bersama-sama bergerak (dengan pihak kepolisian) untuk menciptakan Jakarta Selatan yang lebih aman dan lebih nyaman,” pungkas Ade.
Berdasarkan data yang dipaparkan dalam acara tersebut, ada ratusan kasus kenakalan remaja, pencurian motor (curanmor), dan pencuri dengan pemberatan (curat) yang dilaporkan di Jakarta Selatan sepanjang 2022.
Untuk kenakalan remaja termasuk tawuran dan balap liar, ada 323 kasus yang dilaporkan. Sementara untuk curanmor ada 426 kasus, dan curat ada 297 kasus.
Dalam acara tersebut juga sempat dibahas seputar deretan lokasi yang rawan terjadi balap liar dan tawuran.
Daftar lokasi yang rawan terjadi balapan liar di Jakarta Selatan adalah Setiabudi, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Pancoran, Jagakarsa, dan Cilandak.
Untuk Setiabudi, titiknya berada di Jalan Prof. Satrio, sementara Kebayoran Baru di Jalan Pangeran Antasari, dan Kebayoran Lama di Flyover Permata Hijau. Kemudian Pancoran di Warung Buncit Raya, Jagakarsa di Gang 100 dan Lenteng Agung, dan Cilandak di JLNT Antasari dan Jalan TB Simatupang.
Untuk daftar lokasi yang rawan terjadi tawuran, ada 10 daerah di Jakarta Selatan yang mencakup Tebet, Setiabudi, Mampang, dan Kebayoran Baru.