News24xx.com – Iwan Kurniawan ayah tiga anak warga Kampung Rawa, Kecamatan Johar Baru diduga tewas secara mengenaskan setelah dikeroyok oleh sejumlah petugas keamanan rumah sakit swasta Radjak, Paseban, Jakarta Pusat.
Dilansir dari PosKota, Dindin salah satu keluarga korban membenarkan peristiwa meninggalnya korban Iwan Kurniawan di Rumah Sakit Radjak. Kejadian bermula pada hari Sabtu, korban diketahui ijin pamit keluar rumah dengan istrinya pada pukul 14.30 WIB.
“Pas jam 23.00 WIB tiba – tiba ada pihak management dan petugas keamanan datang ke rumah yang menyatakan korban dibilang kecelakaan,” ucap Dindin kepada awak media.
Kedatangan pihak rumah sakit tersebut justru terlihat ada kejanggalan terjadi. Pasalnya, pada saat datang ke rumah korban, pihak rumah sakit justru memaksa keluarga untuk menandatangi surat tindakan operasi.
“Keluarga dipaksa dan akhirnya ditandangani,” singkatnya
Kemudian, Dindin mengatakan pihak keluarga datang ke rumah sakit untuk melihat kondisi korban secara langsung. Keluarga justru terkejut ketika melihat korban tidak ada mengalami luka lecet yang disebabkan pada umumnya jika orang kecelakaan.
“Biasanya kan ada tuh luka – luka ditubuh. Nah ini tidak ada, justru luka lebam di bagian mata,” ucapnya.
Merasa ada yang aneh dengan korban, Dindin pun kembali datang ke esokkan harinya ke rumah sakit bersama dengan anaknya. Hasilnya, kejanggalan yang menimpa korban pun terjawab, justru korban diketahui bukan mengalami kecelakaan.
“Itu besok saya cek buku tamu rumah sakit, terus karena ada keanehan yang ada ditutupi pihak rumah sakit. Akhirnya saya gertak pihak rumah sakit bahwa saya akan lapor ke polisi. Pihak management dan petugas keamanan menceritakan kejadian sebenarnya,” paparnya.
Pihak manajemen pun menceritakan bahwa, korban diketahui ada indikasi melakukan pencurian beberapa hari lalu kepada pasien yang dirawat. Mengetahui korban datang seorang diri pada hari Sabtu 23 Oktober 2021, petugas keamanan pun langsung menahan korban.
“Katanya saudara saya itu dikeroyok massa. Masa iya massa masuk ke rumah sakit, ini sangat janggal bagi kami karena penjelasan awalnya saja sudah berbeda-beda,” ucapnya.
Dindin mengatakan bahwa, korban diketahui sempat menjalani perawatan di rumah sakit Radjak tersebut selama beberapa hari. Kemudian pada Selasa 26 Oktober 2021, nyawa korban tidak tertolong.
“Mayatnya masih di RSCM untuk diotopsi. Kepala korban mengalami retak, dan terjadi luka dalam. Korban juga meninggalkan tiga orang anak yang masih kecil,” keluhnya. ***