Korban mengalami mual, muntah, pusing dan diare hingga harus mendapatkan perawatan di Puskesmas Wagir, Kabupaten Malang. Ratusan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang mengalami keracunan saat kegiatan Kemah Kerja Mahasiswa (KKM).
Sebanyak 1.279 mahasiswa baru Fakultas Teknik UB (FT UB) mengikuti KKM Ke-43 di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur sejak 6 Februari 2023. Sebagian dari mereka mengalami keracunan yang diduga berasal dari makanan yang disantap di acara tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Drg Wiyanto Wijoyo mengatakan, saat Tim Puskesmas Wagir datang ke lokasi kejadian ditemukan mahasiswa yang mengalami diare.
“Diduga karena keracunan makanan,” tegas Drg Wiyanto Wijoyo dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/2) malam.
Berdasarkan cerita dari para mahasiswa, sebelumnya jadwal makan sore pukul 15.00 WIB dengan menu nasi putih dan capcay. Makanan tersebut dimasak warga desa setempat yang didistribusi kepada mahasiswa peserta KKM. Kemudian ditambahkan lagi makanan untuk makan malam tambahan pukul 21.00 WIB dengan menu nasi putih dan telur bali.
“Waktu kejadian ini sangat cepat dengan selang waktu terpendek 3 Jam dan terpanjang 6 jam dari mulai makan hingga sampai terkumpul penderita sebanyak 510 mahasiswa dari hasil konfirmasi ke Puskesmas Wagir, diperkirakan sementara telah terjadi mual, muntah, pusing hingga ada 8 diare dan harus MRS, ” jelasnya.
Korban dibawa ke Puskesmas Wagir guna mendapatkan perawatan lebih lanjut. Mereka mendapatkan Infus Natrium Klorida, Injeksi Metoclopamide, Oralit, Puralek, Paracetamol dan Antasida.
“Pukul 17.50 sejumlah 5 Mahasiswa yang dirawat Inap di Puskesmas Wagir dipulangkan dan saat ini jam 19.53 tersisa 3 mahasiswa yang masih dirawat inap di Puskesmas Wagir,” ungkapnya.
Tim dari Puskesmas Wagir telah mengambil sampel sisa makanan dan minuman. Selanjutnya dilakukan pengiriman sampel tersebut ke Labkesda Kabupaten Malang.
Ketua Pengelola Sistem Informasi dan Kehumasan (PSIK), FT UB Adharul Muttaqin mengatakan, kegiatan KKM dihentikan akibat kejadian tersebut. KKM seharusnya berlangsung hingga 9 Februari 2023.
“Dengan mempertimbangkan kondisi cuaca dan memperhatikan kondisi yang ada, melalui evaluasi panitia dan pimpinan fakultas, maka diputuskan untuk menyelesaikan kegiatan KKM ke-43 lebih cepat dari jadwal semula,” katanya dalam keterangan tertulisnya.
Adharul Muttaqin menyampaikan Selasa (7/2), beberapa mahasiswa yang mengalami diare dengan jumlah yang terus bertambah saat itu. 11 mahasiswa yang sakit dibawa ke Puskesmas Wagir dan RS UB. Sebelumnya mereka mendapatkan penanganan awal oleh Tim Medis Korps Suka Relawan (KSR) UB dan Poli UB.
“Untuk memastikan kondisi kesehatan peserta KKM ke-43, Tim Kesehatan dari RSUB telah melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum mahasiswa diizinkan pulang,” terangnya. (sumber-Merdeka.com)