Sebanyak 5,3 juta orang di Suriah mungkin telah kehilangan tempat tinggal akibat gempa bumi dahsyat yang mengguncang wilayah tersebut minggu ini, seorang pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada hari Jumat.
“Sebanyak 5,3 juta orang di Suriah mungkin telah kehilangan tempat tinggal akibat gempa bumi,” kata perwakilan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) di Suriah, Sivanka Dhanapala, dalam sebuah konferensi pers.
Ia mengatakan bahwa PBB memperkirakan 5,37 juta orang yang terkena dampak gempa akan membutuhkan bantuan tempat tinggal di seluruh negeri.
“Itu adalah jumlah yang sangat besar dan datang ke populasi yang sudah mengalami pengungsian massal,” katanya.
“Bagi Suriah, ini adalah krisis di dalam krisis. Kami telah mengalami guncangan ekonomi, Covid, dan sekarang berada di tengah musim dingin.”
Para penyintas gempa telah berbondong-bondong menuju kamp-kamp yang didirikan untuk orang-orang yang mengungsi akibat perang selama hampir 12 tahun dari wilayah lain di Suriah.
Banyak yang kehilangan tempat tinggal atau terlalu takut untuk kembali ke bangunan yang rusak.
Hampir 23.000 orang tewas di seluruh Turki dan Suriah akibat gempa, salah satu bencana terburuk yang melanda wilayah tersebut dalam kurun waktu satu abad terakhir.
Gempa tersebut menewaskan lebih dari 3.300 orang di Suriah, menurut data kementerian kesehatan dan sebuah kelompok penyelamat.
Konflik di Suriah dimulai pada tahun 2011 dengan penindasan brutal terhadap aksi protes damai dan meningkat hingga menarik kekuatan-kekuatan asing dan para jihadis global.
Hampir setengah juta orang telah terbunuh, dan konflik ini telah memaksa sekitar setengah dari populasi sebelum perang di negara tersebut mengungsi dari rumah mereka, dan banyak dari mereka yang mengungsi ke Turki.