Popularitas mobil mewah atau super car tak pernah surut. Tak heran banyak produsen super car terus berinovasi dan berlomba-lomba untuk meningkatkan pasar agar menarik konsumen.
Lalu, bagaimana prospek penjualan mobil super mewah di tengah bayang-bayang resesi ekonomi global yang menghantui tahun ini?
General Manager Official Ferrari PT Eurokars Prima Utama, Nini Chiandra mengatakan bahwa isu resesi tidak akan terlalu berpengaruh terhadap penjualan mobil mewah. Sebab ia melihat tahun ini pasar mobil nasional tengah bergairah setelah sebelumnya sempat dihantam pandemi.
“Masih optimis ya tahun ini harapan kita untuk mobil mewah khususnya sportscar enggak berdampak. Kita lihat secara ekonomi kan mulai membaik dibanding tahun sebelumnya saat pandemi dan sekarang sudah recovery,” kata Nini Chiandra, saat acara Private Preview ot The New 296 GTS di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (10/2/2023).
Konsumen muda jadi target
Nini menambahkan bahwa saat ini mobil mewah makin diminati oleh konsumen dari kalangan orang dewasa muda. Tumbuhnya segmen konsumen baru membuat Ferrari optimistis penjualan mobil mewah di Tanah Air akan tetap positif meski isu resesi 2023 menguat.
Ferrari Indonesia sendiri baru saja meluncurkan model terbaru yakni 296 GTS convertible. Ini merupakan model plug-in hybrid keempat mereka.
Diperkirakan harga Ferrari 296 GTS mulai dari US$ 340 ribu atau sekitar Rp 5,1 miliar. Harga bisa semakin mahal karena mobil mewah ini dibuat mengikuti kebutuhan masing-masing konsumen.
Sumber : CNBC Indonesia