Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto turut menanggapi soal pencarian Pilot Susi Air PK-BVY yang berasal dari Selandia Baru.
Diketahui pilot Susi Air yang bernama Captain Philips Marten kini masih belum diketahui keberadaannya.
Prabowo menyebut proses pencarian pilot Susi Air tersebut tengah ditangani oleh pihak Kodam dan Polda disana.
Untuk itu Prabowo memonta semua pihak untuk sama-sama melihat perkembangan pencarian pilot Susi Air tersebut.
“Ya saya kira kodam, polda sedang menangani itu, kita liat perkembangannya.”
“Ya ini kita ikuti perkembangannya terus,” kata Prabowo dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (11/2).
Diketahui sebelumnya terjadi pembakaran pesawat Susi Air yang dilakukan di Bandara Distrik Paro, Nduga, Papua oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyebut kasus itu berawal saat adanya 15 pekerja pembangunan sebuah puskesmas di Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan.
“Ada kelompok itu datang, yang mereka mencurigai bahwa 15 pekerja yang akan membangun bangunan puskesmas di Paro itu, ada anggota TNI atau BIN di dalam. Sehingga mereka melakukan pemeriksaan terhadap warga yang membangun Puskesmas,” kata Mathius di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (8/2).
Mathius menerangkan ada lima pekerja yang tidak memiliki kartu identitias diri.
Mendapat laporan itu, TNI dan Polri hendak mengevaluasi belasan pekerja tersebut.
“Lanjutan dari kejadian tanggal 4, 5, dan 6 (Februari), kita sudah susun rencana rapat di Timika, apabila nanti pesawat masuk kita akan bawa keluar para pekerja ini,” ucapnya.
Singkat cerita, pesawat Susi Air yang dipiloti warga negara Selandia Baru, Philips Max Marthin sampai di Bandara Distrik Paro pada Selasa (7/2).
Pesawat yang membawa lima penumpang itu rencananya akan digunakan untuk mengangkut 15 pekerja bangunan yang dicurigai KKB.
Saat itu, lima penumpang pesawat dilepas karena merupakan warga asli Papua.
Namun, pesawat tersebut ditahan hingga dibakar oleh KKB.
“Namun pada saat 7 (Februari) kemarin masuknya pesawat membawa lima warga sipil orang Paro, itu akhirnya setelah turun pesawatnya ditahan, tidak boleh terbang, karena mereka juga mungkin kita evakuasi keluar,” ungkapnya.
Setelahnya, sang pilot disebut berhasil melarikan diri.