Hujan deras yang terjadi sejak Senin (13/2), menyebabkan banjir di Kota Makasar, Provinsi Sulawesi Selatan. Ada tujuh wilayah terdampak, yakni Kecamatan Manggala, Ujung Pandang, Rappocini, Mamajang, Tamalanrea, Biringkanaya, dan Makassar.
“Akibat banjir tersebut sebanyak 554 KK (kepala keluarga) dan 1.869 jiwa mengungsi. Dan sebagian besar dievakuasi di 21 titik pengungsian,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dilansir nasional.kompas.com, Selasa (14/2).
Pria yang karib disapa Aam ini mengatakan, terdapat kerugian materil akibat banjir tersebut, yakni 554 unit rumah tenggelam.
Selain itu, luapan air menyebabkan genangan antara 50 cm hingga 100 cm, sehingga akses dan aktivitas warga menjadi terganggu karena kendaraan tidak bisa melintas. Kendati begitu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah melakukan upaya penanganan.
“Upaya penanganan bencana banjir dilakukan oleh Tim BPBD Kota ke lokasi kejadian, membantu mengevakuasi warga dan barang-barang serta melakukan pendataan rumah terdampak dan kebutuhan mendesak,” ujar Abdul Muhari.
Saat ini, ia mengungkapkan, banjir sudah berangsur surut walau masih hujan.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), prakiraan cuaca tanggal 14 -15 Februari 2023 di Kota Makasar didominasi cuaca hujan berawan pada siang hari, dan hujan pada malam hari.
Oleh karena itu, Abdul Muhari mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah daerah untuk selalu waspada dan siaga.
“Pastikan saluran drainase bekerja optimal dan perkuat jejaring peringatan dini tingkat komunitas,” katanya.