Terungkap tujuan penyaderaan pilot Susi Air. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Kodap III Ndugama-Derakma, pimpinan Panglima Brigadir Jenderal Egianus Kogoya, mengakui pihaknya telah membakar pesawat Susi Air, dan menyandera Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens, yang mendarat di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan Tengah, Selasa (7/2).
“Jadi kami sandera pilot ini bukan untuk makan minum dan program lain, pemekaran provinsi dan lain-lain tidak. Kami Sandera pilot ini, kami hanya ingin mau merdeka,” ucap Egianus Kogoya, dalam sebuah vidio yang berdurasi 1 menit 29 detik, Rabu (15/2).
Egianus menyebutkan, wilayah Nduga Kodap III Ndugama-Derakma 32 distrik, bukan tempat pengungsi. Pihaknya membawa Pilot Susi Air berputar-putar di 32 distrik tersebut. Sampai Papua merdeka, baru dilepas.
“Jadi kami minta di wilayah Nduga Kodap III Ndugama-Derakma 32 distrik yang sementara kami bilang di tempat pengungsi itu tidak. 32 distrik ini saya akan bawa orang ini putar terus sampai Papua merdeka baru saya kan lepas. Jadi kami sandera orang ini untuk Papua merdeka saja. Tidak minta lain-lain,” ujar Egianus.
Dia meminta negara lain untuk mendukung Papua merdeka. Terlebih dia menganggap banyak negara memiliki kepentingan terkait keberadaan tambang Freeport.
“Kami sandera orang ini. Karena Papua harus merdeka,” tegas Egianus Kogoya. (sumber-Merdeka.com)