Universitas Islam Indonesia (UII) membenarkan jika salah satu dosennya, Ahmad Munasir Rafie Pratama belum diketahui keberadaannya. Ahmad hilang setelah mengikuti aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN).
Untuk itu, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Istanbul, Turki disebut telah melakukan koordinasi dengan kepolisian, pihak bandara, dan maskapai setempat untuk mencari keberadaan Ahmad yang hilang saat pulang dari Norwegia.
Melansir cnnindonesia.com, upaya KJRI Istanbul itu disampaikan oleh Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha.
“KJRI Istanbul telah menerima pengaduan hilangnya WNI, seorang dosen UII Yogyakarta,” kata Judha Nugraha, Sabtu (18/2).
“KJRI telah berkoordinasi dengan kepolisian setempat, pihak bandara dan maskapai untuk mencari keberadaan yang bersangkutan,” sambungnya.
Rektor UII Fathul Wahid mengatakan mulanya tim UII terdiri dari empat orang termasuk dirinya dan Ahmad mengunjungi USN dalam agenda mempererat kerjasama kedua universitas, dengan dukungan pendanaan dari Uni Eropa melalui skema Erasmus+.
Sepekan beraktivitas di USN sejak 5 Februari 2023, pada 12 Februari 2023 tim meninggalkan Norwegia melalui Bandara Oslo. Fathul mengaku terakhir berjumpa dengan Ahmad di Norwegia pada 11 Februari 2023 malam.
Sementara anggota tim lain terakhir bertemu pada tanggal 12 Februari 2023. Menurut rencana yang tersampaikan secara lisan, rute perjalanannya adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta. Seluruh anggota tim pulang lewat Turki, namun berbeda penerbangan.
“AMRP (Ahmad) tidak berbagi informasi penerbangan detail kepada kolega di UII dan juga kepada istrinya,” tulis Fathul dalam keterangannya yang diterima CNNIndonesia.com, Sabtu (18/2).
Ahmad mengirimkan pesan terakhir kepada istrinya pada 12 Februari 2023 siang atau beberapa saat sebelum menaiki pesawat ke Istanbul. Pesan itu berbunyi ‘menunggu boarding’.
“Sejak saat itu, AMRP tidak pernah mengirimkan pesan lagi. Beragam upaya mengontak melalui beragam kanal daring, termasuk email, diupayakan, tetapi belum satu pun yang direspons oleh AMRP,” kata Fathul.
Berdasarkan informasi lisan yang diberikan Ahmad dan dikuatkan dengan pesan WhatsApp kepada sang istri, Ahmad bakal mendarat di Jakarta pada 16 Februari pukul 18.00 WIB.