Pemerintahan Biden secara resmi menyimpulkan bahwa Rusia telah melakukan “kejahatan terhadap kemanusiaan” selama hampir setahun menginvasi Ukraina, kata Wakil Presiden AS Kamala Harris pada Sabtu (18/2).
Pada Minggu (19/2), Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, menyebut Washington sedang berusaha menjelekkan Moskwa dan memicu krisis di Ukraina dengan tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Pada Sabtu (18/2), Pemerintahan Biden secara resmi menyimpulkan bahwa Moskwa telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan ketika Ruia melakukan invasi ke Ukraina sejak setahun lalu.
Hal itu diumumkan oleh Wakil Presiden AS Kamala Harris saat hadir dalam Konferensi Keamanan Munich di Jerman.
“Kami menganggap sindiran seperti itu sebagai upaya baru untuk menjelekkan Rusia dalam kerangka perang hibrida yang dilancarkan terhadap kami,” kata Dubes Anatoly Antonov dalam sebuah pernyataan di platform pesan Telegram Kedutaan Besar Rusia.
“Tidak ada keraguan bahwa tujuan serangan semacam itu oleh Washington adalah untuk membenarkan tindakannya sendiri untuk memicu krisis Ukraina,” tambah dia, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Menurut Pemerintah AS, organisasi yang didukung oleh Badan Pembangunan Internasional AS telah mendokumentasikan lebih dari 30.000 insiden kejahatan perang sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Sementara itu, pejabat Ukraina mengatakan, sedang menyelidiki penembakan yang terjadi di Kota Bakhmut pada hari Kamis (16/2) sebagai kemungkinan dari kejahatan perang.
Komisi Penyelidikan Ukraina yang didukung PBB menyampaikan telah mengidentifikasi kejahatan perang, tetapi belum menyimpulkan apakah itu termasuk kejahatan terhadap kemanusiaan. Hari Jumat pekan depan akan menandai satu tahun usia perang Rusia-Ukraina.
Rusia meluncurkan invasi yang mereka sebut sebagai “operasi militer khusus” untuk “denazifikasi” dan “demiliterisasi” Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan sekutu Barat menyebut invasi sebagai perampasan tanah imperialistik yang tidak beralasan. Baca berita tanpa iklan.
Perang Rusia-Ukraina telah membunuh puluhan ribu orang, menyengsarakan jutaan orang, memukul ekonomi global, dan membuat Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi paria di Barat.
Kremlin telah mengintensifkan operasi di wilayah luas Ukraina selatan dan timur. Serangan besar baru oleh pasukan Rusia pun telah coba diantisipasi oleh Ukraina.