Pilot Susi Air Captain Philip Mark Mehrtens masih disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. Berbagai upaya dilakukan pihak kepolisian untuk membebaskan pilot asal Selandia Baru itu.
Salah satu upaya kepolisian yaitu dengan cara persuasif atau lewat negoisasi. Namun begitu, langkah tersebut sejauh ini masih terbilang alot.
“Belum ada (permintaan dari KKB). Upaya pencarian masih terus dilakukan,” tutur Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Wibowo dilansir dari liputan6.com, Senin (20/2).
Menurut Ignatius, negoisasi dengan KKB Papua dilakukan dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Nduga. Polri tentu menunggu kabar baik dari hasil dialog tersebut.
“Sementara belum ada konfirmasi kembali dari Pemda,” kata Ignatius.
Tim Gabungan TNI-Polri masih bernegosiasi dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. Mereka masih berupaya membebaskan Pilot Susi Air, Kapten Philips Max Marthin yang kini menjadi tahanan KKB, dengan cara persuasif.
“Proses kami saat ini Tim Gabungan TNI-Polri masih komunikasi. Tapi negosiasi terus dilakukan,” kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Dedi Prasetyo, Jakarta, Minggu (19/2).
Menurut dia, negosiasi dengan KKB tak hanya dilakukan oleh TNI-Polri. Namun juga melibatkan para tokoh agama, tokoh gereja setempat untuk berkomunikasi dengan KKB Papua.
Namun, apabila upaya tersebut mengalami kebuntuan atau deadlock, Dedi menegaskan, TNI-Polri telah siap untuk mengambil upaya terakhir dengan penegakan hukum.
“Menunggu situasi lebih lanjut apabila terjadi deadlock maka upaya terakhir adalah penegakkan hukum,” tutur Dedi.
Namun, dia tidak menjelaskan terkait bentuk dari upaya penegakan hukum yang akan dilakukan TNI-Polri kepada KKB, buntut penyanderaan Kapten Philips Max Marthin.