Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Blitar Kota AKBP Argowiyono menduga bubuk peledak petasan yang meledak di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur berjumlah lebih dari 20 kilogram.
Bubuk petasan tersebut diduga akan diperjualbelikan menjelang bulan Ramadan mendatang. Kegiatan para korban tersebut, memang sering dilakukan menjelang bulan Ramadan. Hal ini karena saat dirazia menjelang Ramadan, di wilayah setempat sering ditemukan petasan dengan ukuran yang cukup besar.
“Kalau dilihat dari dampak ledakan yang sangat besar, untuk bahan petasan yang meledak kemarin diperkirakan lebih atau di atas 20 kilogram. Namun hal tersebut masih menunggu hasil penyelidikan tim Labfor Polda Jatim. Kita juga masih menyelidiki bahan petasan yang diduga didatangkan dari luar Blitar,” kata AKBP Argowiyono dilansir dari beritasatu.com.
Hingga kini, petugas gabungan masih terus menyisir sekitar lokasi, untuk mencari potongan tubuh korban yang hancur akibat terkena dampak ledakan petasan.
Salah satunya, korban atas nama Wafa belum berhasil diidentifikasi. Hal ini karena beberapa potongan tubuhnya belum lengkap. Diperkirakan hasil identifikasi tim di Polda Jatim baru rampung pekan depan.