Tiga pasukan penjaga perdamaian PBB dari Senegal tewas ketika mobil konvoi mereka menabrak bom di pinggir jalan di Mali tengah. Bom ini diduga miliki pada jihadis di wilayah tersebut.
Diketahui, Mali sedang berjuang untuk membendung pemberontakan ekstrem kanan yang berakar setelah kudeta tahun 2012, yang sejak saat itu telah menyebar dari wilayah utara Afrika Barat yang gersang. Ribuan orang telah tewas dan jutaan orang mengungsi di seluruh wilayah Sahel.
Melansir Reuters, Rabu (22/2), beberapa kelompok memiliki diketahui berhubungan dengan kelompok al Qaeda dan ISIS.
Insiden Hari Selasa terjadi di dekat Desa Songobia, 29 km (18 mil) barat daya Kota Bandiagara di wilayah Mopti, Mali, misi penjaga perdamaian PBB MINUSMA mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Tentara Senegal juga mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, para korban merupakan bagian dari kontingen Senegal dalam misi PBB.
“Ini adalah ilustrasi tragis lain dari kompleksitas lingkungan operasional kami, pengorbanan yang dilakukan oleh komunitas internasional untuk perdamaian di Mali,” kata Kepala Misi MINUSMA El-Ghassim Wane.
Diketahui, sedikitnya 168 penjaga perdamaian telah terbunuh di Mali sejak dimulainya misi tersebut pada tahun 2013, menjadikannya sebagai upaya penjaga perdamaian PBB yang paling mematikan di dunia.