Sebuah video dengan durasi 31 detik memperlihatkan uang gepokan berserakan di lantai viral di pesan whatshApp.
Diketahui, uang gepokan itu milik seorang kakek yang sudah berumur 74 tahun yang tinggal bersama saudaranya di Karundang Lor, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang.
Uang gepokan sengaja diletakan dilantai untuk dihitung. Dalam menghitungnya, para warga memasukannya kedalam karung dan plastik merah berukuran besar.
Dengan banyaknya uang yang diikat dengan karet, para warga kaget dan tidak menyangka kake itu memiliki harta yang banyak.
Hingga akhirnya salah seorang warga yang membantu menghitung uang teriak histeris karena tidak selesai-selesai dalam menghitungnya.
“Huuuuhhhhh wakeh, diberesin ora kelar-kelar (Banyak diberesin nggak kelar-kelar),” teriaknya dalam video.
Uang gepokan milik seorang kakek itu terdiri dari pecahan seribu, Rp2 ribu, Rp5 ribu, Rp10 ribu, Rp20 ribu, Rp50 ribu, hingga Rp100 ribu.
Uang itu ditabung sudah puluhan tahun lantaran masih terdapat uang cetakan 90-an yang jarang digunakan pada saat ini.
Hal itu dapat terungkap setelah kakek bernama Neli itu meminta tolong kepada warga untuk datang ke rumah.
Karena sedang sakit, warga pun berbondong mendatanganinya. Namun warga dibuat kaget lantaran sudah ada uang gepokan berserakan di lantai.
Kakek Neli meminta tolong agar uang pecahan itu dihitung dan dipisahkan berdasarkan jumlah bilangannya kedalam karung.
Keponakan kakek Neli, Ola Sahala mengatakan, terdapat 20 palstik besar uang gepokan disimpan. Sedangkan durasi nabungnya dari tahun 2000.
“Sekitar 20 platik. Dari di tahun 2000 lebih nabungnya,” katanya, Rabu (26/4/2023).
Ada dua tahap penghitungan uang milik kakek Neli tersebut. Uang itu dapat terhitung dengan bantuan 20 orang selama berjam-jam.
“Yang bosok total Rp10 juta rusak. Yang utuh bisa kepakai ada Rp104 juta,” paparnya.
Uang itu kini disimpan untuk keperluan pengobatan kakek Neli. Terlebih sudah 2 bulan dirinya terbaring sakit.
“Dia sakit sudah ada 2 bulan, lalu punya usaha bebek. Jadi bebeknya dijual. 2 bulan ngingkuk saja di kasur, makan masih mau tapi nggak mau, maunya agar,” jelasnya.