Kasus video viral yang memperlihatkan seorang bocah perempuan mengemudikan mobil di Samarinda, Kalimantan Timur, akhirnya memberikan klarifikasi pada, Kamis (27/4/2023).
Diketahui, kalau perekam video itu adalah Isnaini yang juga ibu dari si bocah, warga Bengkuring, Kecamatan Samarinda Utara.
Perempuan 37 tahun itu mendatangi Mapolresta Samarinda setelah mendapat surat panggilan.
Di kantor polisi, Isnaini mengungkapkan permintaan maafnya karena video viral dan aksinya yang membuat anak di bawah umur mengemudi mobil.
“Saya meminta maaf pada seluruh masyarakat yang melihat video saya,” ucapnya.
Selain hal tersebut, Isnaini juga mengutarakan permintaan maafnya kepada pihak kepolisian. Karena dalam video viral itu, Isnaini sempat menyebut kalau dirinya mendapat backing polisi atas aksinya.
“Dan juga meminta maaf karena menyebut polisi teman-temanku, bukan bermaksud mencari perlindungan atau apapun. Karena menurut saya semua orang teman-teman saya,” tambahnya.
Sementara itu, Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli melalui Kasat Lantas Kompol Crato Sonitehe Gulo menegaskan kalau perbuatan Isnaini adalah perbuatan yang melanggar aturan. Khususnya pelanggaran etik berlalu lintas.
“Itu melanggar etika berlalu lintas,” tegasnya.
Kasatlantas menilai, kegiatan mengambil video untuk kebutuhan konten itu melanggar lalu lintas yang tertuang dalam UU Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
“Kami sudah melakukan pemeriksaan dan kami melakukan penindakan berupa penilangan kepada yang bersangkutan dengan pasal 281 Juncto Pasal 77 Ayat 1, tentang unsur pelanggaran pengemudi anak di bawah umur,” papar Gulo.
Selain sanksi tilang, pihak kepolisian juga turut memberikan surat peringatan kepada LPK milik Isnaini. Surat peringatan bertujuan agar Isnaini maupun pihak lainnya tidak berulah serupa atau melanggar dengan sengaja aturan yang berlaku. Jika terbukti mengulang, maka dengan otomatis izin LPK milik Isnaini akan dicabut.
“Jadi ada dua hal yang berbeda. Secara pribadi kami lakukan penilangan, kemudian secara lembaga kami berikan surat peringatan. Kami juga minta yang bersangkutan (Isnaini) membuat pernyataan tertulis, terkait dengan apa yang sudah terjadi dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya tersebut,” pungkasnya.