Kasus anak hilang di Subang sudah bergulir 3 pekan. Akan tetapi Polisi ternyata tak hanya diam berpangku tangan.
Sebab pasca 22 hari peristiwa anak hilang di Subang itu bergulir, sejumlah pemeriksaan masih terus dilakukan Polisi terhadap sejumlah saksi.
Salah satu saksi yang masih diperiksa dalam kasus anak hilang di Subang adalah Mahmud. Dia adalah paman dari Darel, bocah 3,5 tahun yang hilang saat asyik bermain di Desa Kalijati. Mahmud merupakan adik dari Kurniasih, orang tua Darel.
Dalam penuturan terbarunya, Mahmud mengaku masih sering diperiksa Polisi kendati kedua orang tua Darel sudah pulang ke Jakarta. Pemeriksaan dilakukan terkait sejumlah hal.
Pemeriksaan bahkan dilakukan tanpa ada waktu yang jelas. Seperti terakhir dilakukan pada Sabtu 13 Mei 2023 lalu. Ketika itu dia hendak berdagang cilor. Saat rapi hendak berdagang, dan barang jualan sudah tersusun rapi, tiba-tiba dia dipanggil Polisi untuk kembali diperiksa.
“Kemarin mau rencana jualan, tapi tiba-tiba dipanggil lagi, tadinya mau jualan jam 10.00. Eh batal keburu diperiksa lagi,” kata Mahmud disitat saluran Youtube Dedi Mulyadi, Senin 15 Mei 2023.
Adapun selama pemeriksaan kasus anak hilang di Subang, sejumlah pertanyaan turut dilontarkan penyidik. Hal yang turut disorot dan menjadi perhatian adalah, seperti ada tidaknya konflik dalam keluarga hingga warisan.
“Iya yang ditanya termasuk itu, ada atau enggak konflik keluarga, jangankan konflik, ketemu saja setahun sekali,” katanya.
“Lalu ditanya soal apakah ada dugaan dendam, masalah warisan dan sebagainya. Tapi saya tegaskan tidak ada,” katanya.
Hingga kini Mahmud masih terus merasa bersalah dengan kondisi yang ada. Sebab saat berjalannya waktu 22 hari kehilangan Darel, namun belum juga ditemukan.
Mahmud merasa tidak enak dengan keluarga Darel, karena dia selaku tuan rumah yang dikunjungi, seolah tak bisa menjaga tamu yang datang.
“Saya sebagai pamannya merasa kehilangan. Apalagi hilangnya di tempat saya. Saya seperti enggak bisa jaga keponakan.”
Kendati sebagai paman, Mahmud memang merasa tak bisa begitu dekat dengan sosok Darel. Sebab Darel memang dikenal tak bisa akrab dengan orang yang baru, dan jarang ketemu.
“Anak itu kan enggak mau sama orang lain, jadi enggak pernah ada kesempatan pengen nyayang, ngajak jajan, gendong, boro-boro. Apalagi terakhir waktunya sebentar banget langsung hilang,” kata Mahmud.
Di tengah keputus-asaan, Mahmud dan keluarga masih percaya kasus anak hilang di Subang ini akan selesai dengan hasil yang indah. Sebab perasaannya seolah menggambarkan demikian.