Demam perburuan tiket nonton Coldplay hingga kini masih ramai dibahas publik. Pembahasan tentang Coldplay juga tak henti-hentinya bertengger di deretan teratas pencarian di sosial media.
Besarnya antusiasme menonton Coldplay ini membuat banyak pihak makin penasaran, sampai rela membeli tiket nonton konser, sampai harus melakukan berbagai cara kendati kondisi keuangan tak menunjang.
Seperti halnya marak fenomena pinjaman online (pinjol) yang dilakukan milenial dan Gen Z untuk membeli tiket nonton konser Coldplay. Tak sedikit pula orang yang bahkan nekat menjual barang-barang berharga mereka demi mendapatkan tiket nonton Coldplay.
Lantas, fenomena apa yang sebenarnya sedang terjadi di Indonesia? Terkait hal ini pengamat sosial Devie Rahmawati menyebut sebenarnya Indonesia tidak sendirian.
Kata dia, fenomena ini juga pernah terjadi di India sebelum pandemi COVID melanda dunia.
“Indonesia enggak sendirian, sebelum pandemi, di India pinjamannya itu bahkan bisa 360 persen dan orang antri untuk minjam. Jadi jual rumah untuk beli tiket konser sudah biasa, dan Indonesia enggak sendirian,” kata Devid di AKI Pagi, disitat Jumat 19 Mei 2023.
Devie menyebut, banyaknya orang rela membeli tiket nonton Coldplay dengan harga mahal karena sejumlah faktor. Pertama berkaitan dengan generasi saat ini yang masuk pada generasi digital.
Kata Devie, generasi digital memang lebih memilih pengalaman daripada kepemilikan. Artinya, pengalaman bagi generasi ini menjadi sesuatu yang berharga, sehingga berhutang menjadi sesuatu yang biasa saja bagi mereka.
Lalu mengapa musik menjadi hal yang paling ramai untuk diminati publik. Hal ini kembali pada generasi digital.
“Karena generasi digital ini adalah generasi yang divonis paling stres. Jadi oleh karenanya, musik dianggap menjadi salah satu rekreasi paling murah. Kalau menurut survei 6 dari 7 orang pasti suka dengan musik. Maka ketika kemarin pandemi kita dipenjara 3 tahun, saat ini ada keinginan untuk balas dendam untuk menjawab dahaga itu,” kata dia.