NEWS24XX.COM – Obat penenang khusus hewan yakni xylazine belakangan banyak dipakai pengguna narkoba di Amerika Serikat.
Obat itu bahkan ‘dikombo’ dengan obat-obatan terlarang seperti fentanil dan heroin yang kemudian efeknya semakin mematikan.
Kulit dari para pengguna tampak membusuk, seperti ‘menggerogoti’ daging mereka. Banyak dari mereka mengaku ototnya mendadak terasa lemas.
Xylazine atau yang kerap disebut tranq di para pengedar ini populer dipakai di jalanan Los Angeles, AS.
Dokter hewan dapat memberikan obat tersebut, berdasarkan izin dari Food and Drug Administration atau Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA)
Namun, orang-orang disebut telah menyalahgunakan konsumsinya dan ancamannya sangat mengerikan. Agen khusus Drug Enforcement Administration (DEA) Bill Bodner memperingatkan obat ini juga bisa memicu komplikasi kesehatan serius lainnya.
“Seseorang bahkan bisa berhenti bernapas pasca mengonsumsi xylazine,” kata dia.
“Jadi saat Anda menyuntikkannya, itu sebenarnya mengurangi sirkulasi darah.”
Sekarang, pihak berwenang berjuang untuk menindak obat, mencegah epidemi atau wabah semakin besar.
Kantor Sheriff Kabupaten Los Angeles membuat program pada bulan April untuk melacak seberapa berbahaya obat tersebut setelah pihak berwenang memastikan bahwa itu bukan zat ilegal, sehingga bisa diakses dengan luas.
Uji coba akan berlangsung satu bulan lebih lama sebelum pejabat menentukan tindakan apa yang harus diambil selanjutnya untuk mengatasi risiko kesehatan utama.
“Di wilayah Los Angeles yang lebih besar, kami melihat xylazine sebagai zat tambahan dalam pil fentanil palsu,” jelas Juru bicara Divisi Lapangan DEA LA Nicole Nishida mengatakan kepada The Los Angeles Times.
“Sementara jumlahnya relatif rendah di komunitas kami dibandingkan di tempat lain di Amerika Serikat, kehadiran xylazine sekarang menjadi lebih sering dan trennya memprihatinkan.”
“Xylazine membuat ancaman obat paling mematikan yang pernah dihadapi negara kita, fentanil, bahkan lebih mematikan.”
“[The] DEA telah menyita campuran xylazine dan fentanyl di 48 dari 50 negara bagian.”
Kematian overdosis yang melibatkan xylazine melonjak lebih dari 1.000 persen di AS bagian selatan antara tahun 2020 dan 2021.
Penggunaan meroket hingga 750 persen di barat dan sekitar 500 persen di Midwest, menurut laporan intelijen yang dirilis tahun lalu oleh US Drug Enforcement Administration.
Pakar kecanduan Cary Quashen mengatakan dia mendengar bagaimana seorang korban meninggal karena overdosis ketika kulitnya tiba-tiba mulai membusuk, yang merupakan tanda pasti xylazine.
“Kami memiliki seorang wanita yang datang dan saudara perempuannya telah meninggal karena overdosis fentanil.
“Tapi bukan hanya overdosis fentanil (tetapi) kulitnya mulai membusuk, otot-otot di kaki dan lengannya. Jadi itu adalah tanda pasti xylazine.” ***