Kepolisian Resort Nabire mencatat 21 rumah hangus dibakar akibat pertikaian antar suku di Kabupaten Nabire, Papua Tengah. Sementara 8 warga mengalami luka terkena panah.
Kapolres Nabire, AKBP I Ketut Suarnaya mengatakan, 8 korban luka saat ini mendapat perawatan di Rumah Sakit Nabire. “Data terbaru, korban meninggal ada 2 orang, kemudian korban luka 8 orang,” ungkapnya dalam pertemuan di Kantor Distrik Uwapa.
Ketut memaparkan, rumah korban aksi pembakaran terletak pada tiga lokasi berbeda. Sembilan rumah terletak di KM 80, 2 rumah terletak di KM 84, dan 10 rumah lainnya di KM 86.
“Warga yang menjadi korban aksi pembakaran masih berada di Kantor Koramil Siwiro dan Polsubsektor Siriwo untuk berlindung. Untuk sebagian warga lainnya mengungsi di rumah keluarga atau kerabatnya,” kata Ketut.
Ketut menegaskan akan menindak tegas para pelaku utama dalam aksi pembakaran rumah warga. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak kembali melakukan tindakan-tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
“Kami meminta para tokoh membantu kami mengendalikan warganya, sehingga keamanan dapat tercipta di Nabire. Kemudian, aktivitas dapat berjalan kembali seperti pusat perbelanjaan, perkantoran dan sekolah-sekolah,” harapnya.