News24xx.com – Jalan tol layang di pusat Kota Ezhou Provinsi Hubei China ambruk setelah dilintasi truk bermuatan 198 ton.
Empat orang tewas dan delapan orang terlukan akibat insiden ini.
Mengutip dari pemberitaan Global Times, insiden ambruknya tol layang itu terjadi pada Sabtu hingga memakan korban jiwa sebanyak empat orang.
Ambruknya tol layang bermaterial beton itu jatuh ke bawah dengan posisi 90 derajat.
Material beton menimpa satu mobil yang melintas di bawahnya saat tol layang itu ambruk.
Menurut salah satu ahli infrastruktur jalan tol, pihak berwenang harus meningkatkan standar untuk keselamatan jembatan karena masalah kelebihan beban jalan layang tol yang memburuk.
Insiden itu terjadi ketika jalan layang sepanjang 500 meter jatuh saat tiga truk yang berbasis di Kota Tianjin China Utara bergerak melintas di jembatan yang jatuh itu.
Salah satu saksi mata seorang pria bermarga Wang yang mengemudikan mobil yang tertimpa jembatan mengatakan dia dan dua temannya memecahkan kaca belakang dan melarikan diri setelah jalan tiba-tiba menabrak bagian depan.
“Tiga menit kemudian, jembatan yang miring itu tergelincir dan menabrak mobil. Saya dan teman-teman saya sangat dekat dengan kematian,” kata Wang.
Seorang pria bermarga Wang yang mengemudikan mobil yang tertimpa jembatan mengatakan dia dan dua temannya memecahkan kaca belakang dan melarikan diri setelah jalan tiba-tiba menabrak bagian depan, cqcb.com melaporkan pada hari Minggu.
“Tiga menit kemudian, jembatan yang miring itu tergelincir dan menabrak mobil. Saya dan teman-teman saya sangat dekat dengan kematian,” kata Wang.
Menurut salah satu pihak yang bertanggung jawa atas tim transportasi penyeledikan masih dilakukan dengan bekerja sama dalam penyelidikan dan akan bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Berdasarkan pengamatan pihak Hubei Edong Yangtze River Bridge Corp, Song Jianjun, menyimpulkan bahwa masalah kelebihan muatan menjadi penyebab utama.
“Salah satu truk yang jatuh berbobot 198 ton, hampir empat kali berat maksimum jembatan yang mencapai 49 ton,” kata Song.
Song menambahkan, sebenarnya jembatan sedang dalam pemeliharaan ketika truk lewat.
Para pekerja mengatakan kepada pengemudi untuk tidak bergerak ke tengah jembatan.
“Truk yang kelebihan muatan melintasi ke jalan raya pada hari Selasa dari stasiun tol di Lintong, Provinsi Shaanxi China Barat Laut, di mana truk itu akan diperiksa,” kata Song.
Seorang peneliti di Research Institute of Highways di Kementerian Transportasi, Li Faxiong, mengatakan bahwa tragedi itu terjadi karena muatan truk yang berlebihan atau jalan layang yang tidak memenuhi standar.
“Truk itu jelas melanggar peraturan, karena tidak meninggalkan jalan tol di stasiun tol yang seharusnya. Kemiringan jalan layang bukan berarti desain atau konstruksinya tidak memenuhi standar atau peraturan, tapi itu menunjukkan bahwa berat truk 198 ton melampaui redundansi keamanannya – tujuan desain awalnya pada keselamatan,” tegas Li.
Menurut Li, otoritas transportasi China telah mempertimbangkan peningkatan redundansi keselamatan jembatan untuk mencegah kecelakaan serupa.
Sementara, jembatan itu hanya memiliki satu dermaga satu kolom.
Para ahli mengatakan kepada media bahwa jenis jembatan seperti itu sangat rentan runtuh, terutama ketika banyak kendaraan bergerak di sisi yang sama. ***