Ketua RT 06 RW 4 Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Malkan mengungkapkan kronologis soal tudingan penolakan hewan kurban Dewi Perssik, termasuk tudingan dirinya berniat pungli Rp100 jta.
Dia menjelaskan, awalnya datang ke masjid tempat sapi kurban Dewi Perssik dititipkan. Di situ, dia mendapatkan kabar dari pengurus masjid bahwa pedangdut itu mau kurban di lokasi.
“Silahkan saya bilang, selang 15 menit datang seekor sapi dan seekor kambing,” ujarnya kepada awak media, Kamis (29/6/2023).
Saat itu, kata Malkan, pihaknya belum menerima hewan kurban karena akan butuh biaya untuk menjaga hewan-hewan tersebut.
Kemudian, dia mendapat kabar sapi dan kambingnya mau dibawa dan dipotong ke tempat lain. Dan, dagingnya nanti tetap diserahkan untuk warga sekitar RT 06 RW 4 Lebak Bulus.
Di situlah, dia merasa dirinya tidak dipercaya. “Kalau gitu ada apa dong dengan saya, sapi diserahkan tiba-tiba mau diambil, sementara anak-anak lagi senang-senangnya lihat sapi tiba-tiba diambil, preseden buruk dong sama saya, kenapa orang enggak percaya sama saya,” jelas dia.
Pun, dia tetap mempersilahkan hewan kurban diambil tim Dewi Perssik. “Saya bilang silakan diambil tapi sapinya diangkat sendiri. Saya diminta tolong untuk bantu, saya tidak mau. Tiba-tiba datang lagi kedua kalinya, minta tolong mau dikasih uang rokok katanya. Saya bilang, ‘jangankan uang rokok dikasih Rp100 ribu, Rp200 ribu, Rp1 juta, Rp2 juta, Rp 100 juta pun saya tolak buat ngangkat sapi’. Karena bukan kapasitas saya naikin sapi,” tutur dia.
Malkan menduga inilah titik permasalahannya dengan Dewi Perssik. Depe-sapaan Dewi Perssik marah lantaran dirinya menolak untuk membantu mengangkat atau memindahkan sapi.
“Yang jadi masalah mungkin karena kita enggak bantu. Tiba-tiba malamnya dia live Instagram sapinya ditolak. Ditolak kok sampai empat jam di sini, apa itu penolakan?,” tutur Malkan.
Selain memang bukan kapasitasnya untuk mengangkat sapi yang diperkirakan mencapai berat 1,5 ton beratnya, Malkan mengaku ada tindakan kurang pantas dalam hal ini. Pasalnya, Dewi Perssik mengambil sapi yang sudah diserahkan, meskipun dagingnya dijanjikan akan diberikan untuk warga di sekitar.
“Sapi sudah diserahin ke ente, tiba-tiba saja diambil, preseden buruk donk. Ada apa nih kok nggak percaya. Saya kecewa enggak, tapi ada keganjal aja hati saya,” katanya lagi.
Diapun mengatakan lokasi kurban di masjid wilayahnya bukan tempat penitipan hewan tapi tempat potong kurban.
“Kita bukan lembaga penitipan, dia (Dewi Perssik) komunikasi dong ke kita, datang-datang dia nitipin, tiba-tiba mau diambil. Dia nitipin di sini, kita jagain apakah bukan empati namanya. Kalau dibilang saya nolak, nolak gimana,” jelas ketua RT tersebut.