Pekanbaru – Kelompok usaha bersama Rumbio Jaya Steel yang merupakan salah satu usaha kecil menengah binaan PT Perkebunan Nusantara V di Provinsi Riau kian percaya diri usai dilirik Kementerian Koperasi dan UKM untuk mejeng di pameran produk UKM akbar nasional, INABUYER B2B2G EXPO 2023 di Jakarta, medio pekan ini.
INABUYER merupakan acara yang diselenggarakan Kementerian Koperasi dan UKM berkolaborasi dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo).
Total lebih dari 200 buyer atau instansi, dan exhibitor atau pelaku usaha yang mejeng dalam pameran INABUYER B2B2G EXPO 2023 ini yang pertama kali digelar di Indonesia ini.
Didampingi langsung Kepala Bagian Pengadaan dan Pemasaran PTPN V Hotmatua Hasibuan serta staff Pengadaan Fairus Nasir, KUB Rumbio Jaya Steel mengikuti beragam agenda dalam kegiatan yang diselenggarakan pada 5-7 Juli 2023 tersebut.
Salah satunya adalah penandatanganan memorandum of understanding (MoU) pengadaan produk peralatan pertanian melalui sistem Pasar Digital BUMN untuk semester II tahun 2023 oleh kelompok RJS yang dipimpin Mas Andri bersama PTPN V senilai hampir Rp400 juta.
Selain itu, dalam kegiatan tersebut Rumbio Jaya Steel turut mendapat kesempatan untuk menguraikan kisah suksesnya membangun bisnis produksi peralatan pertanian dan perkebunan hingga mencapai kesuksesan di bawah pembinaan PTPN V, anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero.
“Dalam sesi success story, kami mendapat kesempatan untuk bercerita di panggung dan disaksikan banyak audiens. Di sana, kami diminta menjelaskan bagaimana awal kami bisa bermitra dengan BUMN, dalam hal ini PTPN V. Kemudian bagaimana usaha kami bisa berkembang dengan pesat,” kata Ketua Kelompok Usaha Bersama Rumbio Jaya Steel, Mas Andri di Jakarta, Sabtu (8/7/2023).
Ia pun melanjutkan bahwa Rumbio Jaya Steel lahir setelah terjalin rajut sinergitas bersama PTPN V pada 2020.
Empat tahun lalu, dia mengatakan RJS hanya komunitas pandai besi yang berjalan sendiri, saling bersaing, tidak memahami kapitalisasi, valuasi, apalagi memiliki kemampauan manajerial yang profesional.
“Sejak 1960, Desa kami memang telah dikenal sebagai kampung pandai besi. Namun, lima dekade berlalu, tidak ada perubahan siginifikan yang terjadi,” tuturnya.
Alhamdulillah, sejak empat tahun terakhir, perubahan besar ia dambakan itu datang dengan kehadiran salah satu BUMN bidang perkebunan sawit di Provinsi Riau, PTPN V.
“Kehadiran PTPN V ditandai dengan kelahiran Koperasi Rumbio Jaya Steel pada 2 Januari 2020. Meski usia kami relatif muda, namun, pengalaman dan keahlian yang terasah puluhan tahun lamanya membuat kami mampu bekerja dengan cepat dan tepat,” ujarnya.
Kemitraan yang dibangun PTPN V memberikan multiplyer effect bagi RJS. Diawali dari asistensi dan mentoring dalam pengelolan finansial koperasi hingga pembimbingan untuk terus berkembang secara berkesinambungan.
“Melalui kemitraan ini, PTPN V juga turut mempercayakan kami sebagai pemasok alat-alat perkebunan perusahaan. Sejak 2020 sampai sekarang, sekitar Rp9 miliar omzet yang kami raih sebagai pemasok peralatan perkebunan perusahaan,” ujarnya.
Melalui kemitraan tersebut, PTPN V kata dia turut mendorong RJS untuk memenuhi standar tinggi produk yang dihasilkan. Upaya itu berhasil setelah RJS meraih sertifikasi nasional Indonesia (SNI) untuk produk yang dihasilkan.
Ia pun mengatakan dengan kesempatan untuk terlibat dalam INABUYER Expo 2023 itu, pihaknya semakin percaya diri untuk mencoba tantangan baru dengan memasarkan produk peralatan pertanian secara nasional melalui pasar digital marketplace seperti Buka Lapak, Tokopedia, dan lainnya.
“Intinya kami semakin percaya diri. Banyak ilmu yang kami dapat di sini. Insya Allah kami siap untuk memulai yang baru. Dan dalam kesempatan ini, kami juga ingin berterimakasih kepada PTPN V karena diberikan kesempatan besar untuk terus maju. Terimakasih PTPN V,” demikian Andri.
Meski begitu, kami percaya bahwa kami juga harus terus menantang kemampuan kami untuk membuka pintu-pintu rezeki baru. Alhamdulillah, niat kami ini mendapat dukungan penuh Direksi PTPN V.
Mengutip pernyataan Direktur PTPN V bapak Jatmiko Santosa, bahwa ruang terbesar di dunia ini adalah ruang perbaikan, maka kami terus melakukan improvisasi untuk meningkatkan kualitas produk.
Di bawah bimbingan PTPN V dan Dinas Koperasi, alhamdulillah sejak 2021 kemarin, produk-produk yang kami hasilkan telah memenuhi standar nasional Indonesia atau SNI. Tentu saja, sertifikasi ini sangat baik untuk mewujudkan niat kami mencoba mengeksplore ceruk pasar nasional.
Hari ini, di panggung ini, kami berharap menjadi langkah yang baik bagi Rumbio Jaya Steel. Pengalaman, pengetahuan, hubungan, dan kesempatan ini akan kami maksimalkan untuk memaksimalkan peluang di hadapan.
Memang di setiap proses itu ada hambatan. Seperti kesulitan bahan baku dan pemasaran. Namun, di setiap hambatan selalu ada jalan keluar. Seperti yang kami sampaikan di awal, bahwa kemitraan dengan PTPN V tidak hanya memberikan kami kesempatan untuk berkembang, namun bimbingan menghadapi permasalahan.
Bahan baku misalnya, sekarang kami telah mencoba menjalin komunikasi dengan perusahaan produsen baja. Kami ingin bahan baku berkualitas tinggi agar nantinya produk yang kami hasilkan juga bisa tembus pasar internasional.
Kemudian, dukungan pemasaran baik secara langsung maupun multiplyer effect melalui Pasar Digital atau PaDi BUMN juga membuka cakrawala kami. Bahwa, pemasaran zaman sekarang ini lekat dengan dunia teknologi.
Pada akhirnya. Tidak ada kata lain yang mampu kami sampaikan saat ini selain terima kasih kepada PTPN V dan BUMN pada umumnya karena telah memberikan kami kesempatan untuk berkembang.
KUB RJS telah menjadi pemasok bagi peralatan perkebunan di PTPN V, mulai dari egrek, dodos, parang, cangkul, pisau, dan beragam lainnya selama tiga tahun terakhir. Langkah itu, kata Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko Santosa sejalan dengan semangat BUMN untuk memperkuat persentase tingkat komponen produk dalam negeri (TKDN).
“Alhamdulillah. Sekarang 100 persen peralatan perkebunan PTPN V berasal dari RJS. Saya percaya, semakin tinggi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) maka semakin baik untuk negara,” papar Jatmiko.
Ia menjelaskan bahwa kemitraan yang dibangun PTPN V telah memberikan multiplayer effect sehingga KUB RJS turut mendapatkan kepercayaan dari perusahaan perkebunan swasta untuk turut memanfaatkan produk lokal.
Seiring berjalannya waktu, PTPN V turut mendorong hasil produksi KUB RJS memperoleh sertifikasi standar nasional Indonesia atau SNI pada 2021 lalu. Jatmiko mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus mengembangkan UKM mitra binaan Perusahaan.
“Tidak hanya memberikan kapitalisasi, membeli hasil produksi, mendorong promosi, namun juga mendukung upaya-upaya UKM untuk terus tumbuh. Di antaranya melalui sertifikasi SNI yang berguna untuk pengembangan usaha dan bersaing di tengah ketatnya kompetisi,” tutupnya.***